REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Tak ada nama Mario Balotelli di skuat tim nasional Italia. Gli Azzurri bakal melakoni dua kualifikasi Piala Eropa 2020.

Fresiden FIGC (Federasi Sepakbola Italia), Gabriele Gravina, berharap pelatih Roberto Mancini memanggil penyerang Brescia itu. Menurut Gravina, dengan cara demikian, ada bentuk perlawanan untuk rasialsme di negeri spageti.

Sebelumnya, Balotelli mendapat hinaan ras dari penggemar Hellas Verona. Gravina melihat momentum memakai tenaga sang bomber di timnas, memberi pesan kesetaraan di Italia.

Namun, Mancini memiliki pemikiran berbeda. Ia hanya melihat dari sisi teknis. ''Dia akan dipanggil, jika dia layak mendapatkan kesempatan itu," kata allenatore 54 tahun, dikutip dari ESPN, Selasa (12/11).

Mancini memahami pemikiran Presiden FIGC. Namun, keputusannya tak bisa diganggu gugat.

Lagi pula, ia heran masih saja ada pembicaraan mengenai warna kulit seseorang di era sekarang. Ia berharap Balotelli tetap termotivasi melakukan sesuatu yang lebih baik dalam sudut pandang sepakbola.

"Dia masih cukup umur untuk melakukan banyak hal. Jika dia harus kembali dipanggil, itu karena performanya sedang bagus dan dapat membantu timnas," ujar Mancini.

Bersama Brescia, Balotelli baru mengoleksi dua gol dalam enam pertandingan. Statistik demikian belum cukup bagi Mancini.

Pada masa lalu, Mancio yang memberi kesempatan bagi Balo memulai karier di Inter Milan. Sehingga apapun bisa terjadi di masa depan, selama secara kualitas dapat dipertanggungjawabkan.

Berada di puncak Grup J, Italia sudah pasti lolos ke putaran final Piala Eropa 2020. Namun, masih ada laga kualifikasi yang harus diselesaikan.

Pada Sabtu (16/11), Gli Azzurri bertemu tuan rumah Bosnia Herzegovina di Bilino Polje. Tiga hari berselang, Leonardo Bonucci dan rekan-rekan menjamu Armenia di Renzo Barbera, Palermo.

Ikuti Whatsapp Channel Republika