REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan bahwa pihak Perbankan selaku penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) sudah sepakat atas kebijakan penurunan suku bunga. Airlangga menjelaskan pihaknya sudah memanggil semua penyalur utama KUR untuk menjelaskan kebijakan ini.
"Penyalur utama kami undang semua, Himbara dan swasta, mereka sepakat," ujar Airlangga di Kantornya, Selasa (12/11).
Airlangga menjelaskan penurunan suku bunga untuk KUR ini juga dibarengi dengan penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang sudah lebih dulu turun. Ia bahkan mendapat dukungan dari OJK untuk bisa mendesak para perbankan untuk bisa menurunkan suku bunga untuk KUR.
"Ini kan ada kaitannya juga dengan penurunan suku bunga BI. Kami juga minta pendapat OJK dan OJK menilai suku bunga memang sudah bisa diturunkan. Makanya, yang kami turunkan pertama kali adalah KUR," ujar Airlangga.
Catatan Kemenko Perekonomian, hingga September 2019 para perbankan penyalur KUR baru menyalurkan KUR sebesar 81,1 persen. Tercatat, BRI menyalurkan sebesar Rp 77 triliun. Sedangkan untuk Bank Mandiri menyalurkan Rp 17,5 triliun atau setara dengan 69,8 persen. Untuk Bank BTN penyaluran KUR sebesar 80,1 persen atau Rp 75 miliar. Untuk Bank BNI sebesar Rp 14,4 triliun.
Bank Umum Swasta menyalurkan sebesar Rp 1,69 triliun, Bank Pembangunan Daerah sebesar Rp 4,8 triliun dan Perusahaan Pembiayaan sebesar Rp 234 miliar dan Koperasi sebesar Rp 28 miliar.