REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS --- Israel menghancurkan sebuah rumah di Damaskus yang dihuni seorang komandan kelompok jihad Islam Palestina dengan dua serangan rudal.
Menurut kantor berita pemerintah Suriah, SANA serangan itu menewaskan dua orang. Laporan itu menyebut ada enam orang lainnya yang juga tewas dalam serangan dini hari di sebuah gedung di Mezzeh Damaskus. SANA melaporkan rudal ketiga mendarat di pinggiran ibu kota tepatnya di Daraya dekat Damaskus.
Namun seperti dilansir Daily Sabah pada Selasa (12/11) belum jelas apakah komandan jihad Islam yang diketahui bernama Akram Al Ajouri termasuk di antara orang yang tewas dalam serangan itu. Sementara media Al Ikhbariya menyatakan putra Al Ajouri termasuk di antara yang terbunuh dalam serangan itu.
Dalam beberapa tahun terakhir, Israel telah melakukan ratusan serangan di Suriah terhadap musuh bebuyutan regionalnya Iran dan kelompok Libanon Hizbullah yang disebutnya sebagai ancaman terbesar bagi perbatasannya.
Sementara itu, disebutkan bahwa serangan di Damaskus bertepatan dengan terbunuhnya seorang komandan senior Jihad Islam di Gaza. Menurut kelompok Jihad Islam, Baha Abu Al-Atta dan istrinya tewas dalam ledakan yang menghancurkan gedung di distrik Shejaia Kota Gaza sebelum fajar. Dua orang juga mengalami luka dalam peristiwa itu. Kelompok itu mengkonfirmasi kematian Al-Atta dalam sebuah pernyataannya.
Secara terpisah, Hamas mengatakan Israel memikul tanggung jawab penuh untuk semua konsekuensi dari eskalasi yang terjadi. Hamas juga berjanji tak akan membiarkan begitu saja dengan kematian Al-Atta.
Israel memang sengaja membidik basis Jihad Islam di Gaza. Tel Aviv menuding kelompok tersebut telah melakukan serangkaian serangan lintas-perbatasan dan merencanakan serangan lainnya.
Komandan Jihad Islam di Gaza Baha Abu Al-Atta dan istrinya tewas saat Israel melancarkan serangan ke distrik Shejaia. Hal itu telah dikonfirmasi oleh Jihad Islam.
Militer Israel mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengizinkan operasi melawan Al-Atta. Dia dituding berperan penting atas serangan roket, drone, dan sniper ke wilayah Israel baru-baru ini.
"Abu Al-Atta bertanggung jawab atas sebagian besar aktivitas Jihad Islam Palestina di Jalur Gaza dan merupakan bom yang berdetak," kata militer Israel.
Jihad Islam menyatakan tak akan membiarkan kematian Al-Atta berlalu begitu saja. "Pembalasan kita yang tak terhindarkan akan mengguncang entitas Zionis," kata Jihad Islam dalam sebuah pernyataan.
Setelah Israel membombardir Gaza, Jihad Islam sempat membalas dengan meluncurkan sejumlah roket. Namun, sistem pertahanan Iron Dome Israel mampu mematahkannya.
Tewasnya Al-Atta akibat serangan Israel tampaknya akan menimbulkan tantangan baru bagi kelompok Hamas yang mengontrol Gaza. Sebab, sebagian besar dari mereka berupaya mempertahankan senjata dengan Israel sejak perang 2014.