Selasa 12 Nov 2019 16:05 WIB

Terkait Salam Lintas Agama, Ini Tanggapan PWNU Jatim

PWNU Jatim tak counter MUI Jatim, tetapi tak permasalahkan salam lintas agama.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi Salam
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Salam

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menyikapi imbauan pejabat Muslim untuk menggunakan salam secara Islam saat membacakan sambutan di acara resmi, yang semula dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim. PWNU Jatim juga menyatakan, salam yang utamanya dibacakan pejabat Muslim adalah yang sesuai ajaran Islam, yakni Assalamualaikum.

"Bagi pejabat Muslim, dianjurkan mengucapkan salam dengan kalimat Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, atau diikuti dengan ucapan salam nasional seperti selamat pagi," ujar Katib Suriyah PWNU Jatim, KH Syafruddin Syarif di Kanyor PWNU Jatim, Surabaya, Selasa (12/11).

Baca Juga

Kndati demikian, lanjut Syafruddin, dalam kondisi tertentu, pejabat Muslim tetap diperbolehkan mengucapkan salam lintas agama. Itu pun jika dalam suatu forum yang dihadiri tamu dari berbagai agama.

Salam lintas agama diucapkan karena ada kekhawatiran akan mengusik persatuan, jika tidak mengucapkan salam lintas agama. "Namun demikian dalam kondisi dan situasi tertentu, demi menjaga persatuan bangsa, dan menghindari perpecahan, pejabat Muslim juga diperbolehkan menambahkan salam lintas agama," ujar Syafruddin.