REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meresmikan operasional Bus Trans Metro Bandung (TMB) koridor 5 rute Antapani-Stasion Hall di Taman Dewi Sartika, Balai Kota Bandung, Selasa (12/11). Dengan rute baru ini, bus TMB diharapkan bisa mendorong masyarakat beralih menggunakan kendaraan umum dari pribadi.
"Hari ini melaunching satu lagi koridor dari 4 koridor yang ada yaitu koridor 5 dari Antapani ke Stasiun Hall. Mudah-mudahan 5 koridor ini terintegrasi dan konektivitas, semakin banyak masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat meresmikan TMB, Selasa (12/11).
Ia mengungkapkan, bus TMB relatif berukuran kecil sehingga sesuai dengan karakter jalan di Kota Bandung. Saat ini, metode pembayaran di koridor 5 masih tunai. Namun, ke depannya diharapkan sudah bisa melayani transaksi nontunai dengan uang elektronik.
Yana mengatakan, saat ini terdapat 15 bus TMB di koridor 5 yang akan digunakan. Sebelumnya, pihaknya sudah melakukan survei dan melihat di koridor 5 mempunyai potensi yang bagus.
Ia memastikan keberadaan bus TMB tidak akan menambah kemacetan. Selain itu, diharapkan segera dibangun shelter koridor 5 secara bertahap oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Ricky Gustiadi mengatakan, administrasi perizinan di koridor 5 sudah dilakukan dan bus yang beroperasi dianggap sudah laik jalan. Saat ini, tarif bus dipatok untuk umum sebesar Rp 4.000, dan pelajar Rp 3.000. Sementara untuk guru dan veteran hanya membayar Rp 1 rupiah, dan difabel menggunakan mobil khusus dan gratis membayar.
"Kita berharap tidak bersinggungan dengan trayek angkot," katanya.