Selasa 12 Nov 2019 22:00 WIB

Dawagel, Produk Terbaru Perusahaan Bahan Peledak Indonesia

Saat ini Dawagel sudah digunakan konsumen industri semen di Sulawesi Selatan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama PT Dahana (Persero) Budi Antono di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Direktur Utama PT Dahana (Persero) Budi Antono di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Dahana (Persero) berhasil mengembangkan produk baru bernama nama Dahana Watergel (Dawagel). Direktur Utama Dahana Budi Antono mengatakan Dawagel merupakan nama dagang atau brand produk Dahana untuk bahan peledak Watergel dengan bentuk Bulk Explosives.

Budi menjelaskan, produk Dawagel sangat bermanfaat untuk mengganti Anfo dengan density bisa di bawah Anfo sementara VOD lebih di atas Anfo. "Selain itu produk ini dapat mengatasi kondisi lubang bor dengan kondisi material berongga (cavity) sehingga sangat cocok dipakai di daerah batuan Limestone (kapur industri semen)," ujar Budi saat "Ngopi BUMN" di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (12/11).

Baca Juga

Budi menyampaikan, saat ini Dawagel sudah digunakan konsumen industri semen di daerah Sulawesi Selatan. Menurut Budi, produk Dawagel dalam aplikasinya menggunakan Truk MMT Dahana yang mampu memproduksi bahan peledak Bulk Explosives, Dabex, Dawagel dan Anfo.

Sementara itu, di sektor migas, lanjut Budi, Dahana sedang mengembangkan layanan Preloading survey seismik. Budi menjelaskan, preloading bahan peledak seismik adalah salah satu kegiatan dalam survey seismic dengan memasukkan bahan peledak dayagel seismic ke dalam lubang tembak, shotpoint dalam survey seismik.

"Pada layanan preloading ini Dahana harus melakukan beberapa proses kerja mencangkup proses pengecekan quality control kondisi lubang tembak, perangkaian bahan peledak seismik, loading bahan peledak seismik kedalam lubang tembak, dan tamping atau penutupan lubang tembak," ungkap Budi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement