REPUBLIKA.CO.ID, BRADFORD – Komedian asal St Louis, Missouri, Amerika Serikat, Azeem Muhammad, berbicara soal Islam dan arti cinta yang sesungguhnya. Menurutnya, Islam adalah soal menemukan kesamaan satu sama lain, sebagai wujud untuk menjauhkan kepentingan pribadi.
"Banyak orang yang bergabung dengan geng untuk mendapatkan rasa memiliki dan rasa percaya diri yang dianggap positif yang sebelumnya tidak mereka miliki. Tetapi Islam dapat menyembuhkan penyakit itu," tutur dia sebagaimana dilansir dari laman The Telegraph and Argus, Selasa (12/11).
Azeem melanjutkan, cara Islam menyembuhkan penyakit tersebut, yakni dengan mengurangi rasa cinta terhadap diri sendiri dan lebih mencintai orang lain pada tingkat yang nyata. Nilai ini bisa memberi dampak positif kepada orang-orang yang terjerumus pada kelompok yang salah.
"Seorang Muslim adalah manusia biasa. Kami berbicara tentang hal-hal normal seperti anak-anak kami dan pekerjaan kami dan hal-hal unik lainnya. Persepsi negatif tentang Islam datang dari ketidakmampuan kami menyelesaikan ini, kami perlu saling mengenal satu sama lain secara lebih dalam dari apa yang dikatakan media," tuturnya.
Pernyataan Azeem ini mengacu pada skandal yang mengguncang tempat-tempat seperti Rotherham dan Huddersfield dalam beberapa tahun terakhir. Banyak pemimpin pemberontak itu merupakan orang Inggris-Pakistan dan Muslim, yang kemudian menimbulkan pertanyaan banyak pihak.
"Orang-orang yang melakukan itu bukan Muslim. Anda tidak bisa menjadi Muslim dengan hanya menyematkan sebuah nama. Jika tindakan Anda tidak sejalan dengan prinsip-prinsip moral Islam, maka Anda gagal paham tentang arti menjadi Muslim," kata Azeem.
Azeem pun membuat analogi. Jika logo Nike diletakkan pada seseorang yang telah terasosiasi dengan merek Puma, maka tetap saja tidak bisa disebut sebagai orang Nike.
"Ini membuatnya palsu, demikian juga, saya melihat orang-orang itu sebagai Muslim palsu. Orang-orang seperti para penata rambut, mengurangi reputasi Islam, dan media kemudian memainkan ketidaktahuan massa."
Dalam konteks demikian, Azeem menilai komedi sebagai jalur yang vital untuk memberi kesembuhan secara holistik. "Saya seorang penyembuh holistik melalui humor. Tawa menciptakan dopamin di otak dan mengurangi stres dan kecemasan," ujarnya.
"Saya suka membahas masalah serius, tetapi menyampaikannya secara lucu. Ketika orang menerima masalah serius melalui tawa, itu dapat membantu mereka untuk memikirkan masalah itu lebih dalam, melalui persuasi komedi. Jadi kita harus lebih sering menggunakan humor dalam dialog komunikasi kita," ungkapnya.
Azeem tampil mengesankan di Bradford pada pekan lalu. Dia tampil di seluruh wilayah Inggris sebagai rangkaian Tur Komedi Super Muslim, yang diselenggarakan oleh Penny Appeal, dengan semua hasil penjualan diberikan kepada anak-anak miskin di Senegal.
Azeem, yang berusia 46 tahun ini, mengaku selalu serius di tempat kerja, tetapi banyak orang yang menganggapnya lucu secara alami. Azeem masuk Islam pada usia 17 tahun, untuk menjauh dari perdagangan narkoba dan kriminal di daerahnya.