REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih basket asal Lithuania Giedrius Zibenas menjalani petualangan baru di kompetisi basket tertinggi Tanah Air IBL bersama klub Prawira Bandung. Musim lalu, coach Gibby, sapaannya, melatih Stapac dan berjaya menjadi juara IBL 2018/2019.
Pindah ke Prawira dan bekerja sama dengan wajah-wajah baru menjadi tantangan tersendiri bagi Gibby. Namun Giedrius Zibenas mengaku tak banyak mengalami kendala berarti dalam tugas barunya. Terlebih ia menyukai Kota Bandung yang cuaca dan makanannya lebih bersahabat dengannya.
"Para pemain basket Indonesia itu bisa dilatih. Mereka mau mendengarkan instruksi dan berusaha keras menunjukkan mereka memahaminya. Mudah bekerja sama dengan para pebasket di sini," kata Gibby usai acara IBL Draft 2019 di Jakarta tengah pekan ini.
Gibby memahami harapan tinggi bagi para penggemar Prawira kepada dirinya. Namun, ia buru-buru meminta mereka tak terlalu jauh menginginkan Prawira bisa langsung meraih gelar seperti Stapac musim lalu.
Gibby mengingatkan, materi pemain Prawira berbeda dengan Stapac musim lalu yang dihuni beberapa pemain nasional. Ia hanya menjanjikan akan bekerja keras bersama para penggawa Prawira untuk menampilkan permainan basket terbaik saat kompetisi IBL 2020 bergulir mulai 10 Januari.
"Basket bukan ditentukan oleh satu pelatih, melainkan juga seluruh pemain yang ada di lapangan. Maka dari itu, saya selalu menekankan kepada para pemain saya untuk bekerja keras memperbaiki semuanya dan mari kita lihat hasilnya nanti," kata Gibby.
Terlepas dari kemenangan dan trofi, kata Gibby, yang terpenting baginya sebagai pelatih adalah hubungan manusia. Ia ingin para pemainnya nanti akan mengingatnya sebagai sosok sahabat dan keluarga, terlepas dari hubungan profesional sebagai pelatih dan pemain. Ini sudah terjadi pada klub sebelumnya. Beberapa pemain Stapac yang pernah dilatih Gibby kerap datang menyaksikan Prawira beruji coba di Jakarta. Mereka juga terlihat berkomunikasi hangat dengan Gibby usai pertandingan.