Rabu 13 Nov 2019 06:32 WIB

Nasdem Konvensi Capres 2024, Bamsoet: Golkar Tertinggal

Golkar tertinggal lantaran masih sibuk masalah internal.

Rep: Ali Mansur/ Red: Nashih Nashrullah
Bamsoet menerima dukungan dari DPD tingkat II dalam rangka  pencalonan dirinya sebagai ketua umum Golkar. Kamis (4/7).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Bamsoet menerima dukungan dari DPD tingkat II dalam rangka pencalonan dirinya sebagai ketua umum Golkar. Kamis (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengkritisi partainya yang tertinggal dengan partai lainnya. Apalagi jika dibandingkan dengan Partai Nasdem yang akan menggelar konvensi calon presiden 2024 mendatang. Maka Golkar harus segera mengejar ketertinggalan dari partai lain.

"Golkar sudah ketinggalan dengan partai-partai lain. Bahkan Nasdem sudah berpikir ke depan. Nasdem sudah mencanangkan konvensi calon presiden untuk 2024," puji Bamsoet dalam diskusi bertema Golkar Mencari Nakhoda Baru di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (12/11).

Baca Juga

Sedangkan Partai Golkar, Bamsoet menilai, saat ini masih disibukkan dengan masalah internal partai saja. Maka tidak heran, jika partai lain telah berpikir jauh dengan membuat konvensi capres 2013. "Jangankan konvensi. Pilkada di depan mata saja belum sempat kita bicarakan," tuturnya.

Selain itu, Bamsoet juga mengkritisi suasana Partai Golkar menjelang Musyawarah Nasional (Munas) pada awal Desember nanti. Suasana cukup mencekam dan banyak yang saling sikut. Dari suasana yang mencekam itu, mengingatkan Bamsoet pada era reformasi Partai Golkar. 

Akibat saling sikut itu, Bamsoet mengaku tidak sedikit pendukungnya mendapatkan ancaman bahkan pemecatan. "Kita rasakan hari-hari akhir ini suasana mencekam, saling curiga-mencurigai, saling tekan-menekan, saling sikut-menyikut," ucap Bamsoet Ketua Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) itu.

Padahal, lanjut Bamsoet, dirinya telah mendinginkan suasana dengan menyatakan dirinya belum memutuskan untuk maju. Hal itu dilakukannya, kata Bamsoet, dimaksudkan agar pendukungnya tidak dizalimi. Mengingat tidak sedikit pendukungnya yang menjadi korban. Bahkan beberapa anggota fraksi Golkar di DPR RI mendapat tekanan, hingga dicopot dari jabatan di komisi.

 

 

 

"Saya berharap siapa pun yang menjadi Ketua Umum Golkar bisa timbul kesadaran memimpin itu merangkul, bukan memukul. Mudah-mudahan ketua umum yang baru dapat pencerahan," harapnya. (Ali Mansur).

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement