Rabu 13 Nov 2019 09:37 WIB

Survei Seismik Pertamina Terbesar di Asia Pasifik

Pertamina Hulu Energi mengucurkan 239 juta dolar AS untuk survei seismik.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi kilang minyak
Foto: AP
Ilustrasi kilang minyak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Hulu Energi (PHE) secara resmi mulai melakukan survei Seismik Laut Regional 2D di Wilayah Kerja Jambi Merang. Total investasi yang dikucurkan untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi hingga 239 juta dolar AS. Survei tersebut menjadi yang terbesar di Asia Pasifik dalam 10 tahun terakhir.

Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan Samsu, menyatakan, survei seismik itu sebagai pelaksanaan Komitmen Kerja Pasti (KKP) setelah menandatangani kontrak kerja sama gross split bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk meneruskan pengelolaan wilayah kerja (WK) Jambi Merang sejak 10 Februari 2019 hingga 20 tahun mendatang.

Baca Juga

“Cakupan survei ini membentang dari perairan sekitar Bangka di wilayah Barat Indonesia sampai ke perairan Papua di wilayah Timur Indonesia, dengan panjang lintasan yang mencapai sekitar 30 ribu kilometer,” kata Dharmawan, Selasa (12/11).

Menurut Dharmawan, pemerintah mengamanatkan Pertamina untuk melaksanakan Komitmen Kerja Pasti (KKP) kegiatan Eksplorasi di Wilayah Terbuka. Salah satu dari KKP di tahun pertama adalah kegiatan Survei Seismik Laut Regional dua dimensi.  

Survei tersebut merupakan usaha Pemerintah untuk memperoleh data seismik terbaru dengan menggunakan teknologi terkini, sehingga dapat menemukan cadangan baru yang sulit diidentifikasi sebelumnya karena belum tersedianya data seismik pada daerah yang menjadi interest, ataupun kurangnya kualitas dari data seismik yang lama.

"Survei  ini diharapkan dapat menggairahkan kembali kegiatan eksplorasi di Indonesia dan menjadi salah satu sarana menuju Road to Giant Discoveries," ucapnya.  

Bagi Pertamina, ia menambahkan, pelaksanaan survei Seismik Laut Regional 2D ini merupakan milestone yang besar, yang mendemonstrasikan suatu komitmen investasi dalam exploration new venture yang akan merambah sampai ke daerah perbatasan Indonesia.  

Lebih lanjut, Dharmawan menjelaskan, survei seismik laut dua dua dimensi ini merupakan salah satu program KKP PHE Jambi Merang di Wilayah Terbuka di tahun pertama. Program lainnya adalah studi geologi dan geofisika (G&G) regional di 5 area yang ditentukan oleh SKK Migas dan survei full tensor gravity – gradiometry di wilayah Kepala Burung, Papua. Kegiatan lain yang akan dilakukan dalam lima tahun pelaksanaan KKP Jambi Merang di wilayah terbuka adalah processing dan reprocessing seismik dua dimensi maupun tiga dimensi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menyatakan Pemerintah terus berupaya mempercepat penemuan cadangan migas dan meningkatkan produksi dengan mendorong peningkatan eksplorasi. "Intinya kita harus bisa meningkatkan lifting migas," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement