REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih Inter Milan Antonio Conte mengakui dirinya terlalu menuntut banyak dari para pemainnya dan selalu cenderung kasar dalam metode latihan. Meski demikian, Conte mengaku pendekatannya tersebut dimaksudkan untuk menuliskan sejarah di kubu i Nerazzurri.
Conte merupakan salah satu pelatih hebat karena etos kerjanya bersama klub yang ia perkuat. Hasilnya, dapat dilihat oleh Inter yang memenangkan 10 dari 12 pertandingan Serie A Liga Italia pertama musim 2019/2020.
Namun, cara yang diterapkan Conte kepada anak asuhnya terlalu banyak menuntut lebih. Conte mengklaim ia harus memberikan contoh yang baik bagi pemain, dan bukan memberikan 100 persen melainkan 110 persen.
"Setelah Anda mulai mentransmisikan ini setiap hari, jelas bahwa Anda juga meningkatkan standar bagi mereka yang bekerja dengan Anda. Tuntutan harus menjadi tinggi bagi kami semua jika kami ingin menulis sejarah, atau memenangkan sesuatu gelar," kata pelatih berusia 50 tahun dikutip Football Italia, Rabu (13/11).
Mantan pelatih Chelsea dan timnas Italia itu tentu sadar dirinya terlalu banyak menuntut intensitas latihan dan pertandingan yang tinggi dari anak asuhnya. Meski menyadari jika semua pemain tidak dapat mengikuti metode yang ia terapkan.
"Ini cara bekerja untuk unggul dan mencoba untuk menang. Bukan suatu kejutan bahwa kami pada akhirnya akan menang, tetapi yang penting adalah bahwa pada akhir musim, Anda tahu Anda telah melakukan segala yang mungkin dalam hal bekerja untuk mencapai hasil maksimal."
Inter saat ini berada di posisi kedua klasemen Serie A Liga Italia dengan mengemas perolehan 31 poin terpaut satu poin dari Juventus di kursi pertama. Bahkan, sejak kedatangan Conte, La Beneamata tampil trengginas dan hanya menelan sekali kalah dan satu kali hasil imbang. Klub asal kota mode Italia itu pun diklaim jadi kandidat pesaing scudetto musim ini.