REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ledakan keras terjadi di Polrestabes Medan, Rabu (13/11) sekitar pukul 08.40 WIB diduga bom bunuh diri yang melibatkan seseorang menggunakan atribut Gojek. Mengenai hal tersebut, Gojek berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
"Kami tidak dapat berkomentar mengenai atribut terduga pelaku. Kami telah dengan segera menghubungi dan berkoordinasi dengan pihak berwajib," kata Vice President Corporate Affairs Gojek Indonesia Michael Reza Say kepada Republika.co.id, Rabu (13/11).
Michael memastikan Gojek siap untuk memberikan seluruh bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk proses investigasi yang dilakukan kepolisian. Dia menegaskan Gojek menentang keras segala tindakan anarkis dan akan memberikan dukungan penuh upaya pihak berwajib dalam menjaga keamanan masyarakat.
"Kami mengutuk aksi teror yang terjadi di Polrestabes Medan pagi ini dan berduka cita atas jatuhnya korban dari aksi teror tersebut," tutur Michael.
Sebelumnya, ledakan sontak mengejutkan puluhan masyarakat dan petugas yang sedanh melaksnaakan aktivitasnya di sekitar Polrestabes Medan. Dari video yang tersebra di media sosial terlihat kepulan asap di lokasi sekitra parkiran Polrestabes Medan.
Sementara itu, petugas kepolisian langsung melakukan sterilisasi di sekitar lokasi. Hingga kini, lokasi masih ditutupdan dijaga ketat oleh anggota Polrestabes Medan.