Rabu 13 Nov 2019 11:35 WIB

Pelaku Bom Medan Gunakan Pola Kejahatan Konvensional

Pelaku diduga sengaja gunakan jaket ojek daring agar mudah masuk Polrestabes Medan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Indira Rezkisari
Polisi berjaga pascabom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumut, Rabu (13/11/2019).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Polisi berjaga pascabom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumut, Rabu (13/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Pengamat intelijen, Nuruddin Lazuardi, melihat pelaku ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan pada Rabu (13/11) mengadopsi pola-pola kejahatan konvensional dalam melakukan aksi terornya. Ini terlihat dari pelaku yang bisa masuk ke markas Polrestabes Medan dengan menggunakan jaket ojek daring.  

"Kenapa dia menggunakan seragam ojek online? Selama ini di media sosial sering muncul pelaku-pelaku kejahatan konvensional seperti pelaku begal, pencurian di rumah itu seringkali menggunakan jaket ojol. Itu mungkin saja apa yang mereka (pelaku teror) lihat diadopsi oleh pelaku," kata Nuruddin kepada Republika.co.id pada Rabu (13/11).

Baca Juga

Menurut Nuruddin, pelaku telah melakukan pemetaan sebelum melancarkan aksinya di Polrestabes Medan. Menurut Nuruddin, pelaku juga telah memahami situasi yang membuatnya mudah menembus keamanan di depan pintu gerbang Polrestabes Medan.

"Mereka menargetkan markas, sudah pasti melakukan pemetaan. Untuk masuk ke markas cara mudah seperti apa sih, mereka lihat orang-orang masuk menggunakan jaket ojol dan pemeriksaannya tidak terlalu ketat. Mereka lihat titik lemahnya seperti apa sih," katanya.

Di lain sisi, menurut Nuruddin ada pengamanan yang abai di Polrestabes Medan hingga pelaku bisa dengan mudah masuk ke dalam. Padahal menurutnya serangan teror yang menargetkan markas kepolisian telah terjadi beberapa kali. Menurutnya pemeriksaan terhadap orang luar yang hendak masuk ke dalam markas Polrestabes Medan tak begitu ketat.

"Ini yang mestinya harus diantisipasi sejak awal, siapa pun yang masuk markas harus super ketat, kita masih ingat kejadian ledakan bom di Polres Cirebon, kenapa ini masih terjadi lagi, intinya ini keteledoran," katanya.

Dari video yang beredar, Nuruddin melihat daya ledak bom tergolong low explosive. Namun menurutnya yang perlu dilihat adalah efek dari serangan tersebut yakni menebarkan ketakutan di tengah masyarakat.

"Sejak awal pelaku teror sudah mengumandangkan perang dengan kepolisian, sampai menyebutnya thogut ini bukan sesuatu yang baru, yang baru itu mereka mengadopsi pola kejahatan konvensional, mereka menggunakan segala cara yang penting tujuan tercapai dan teror itu muncul dan tersebar di media," katanya.

Sementara itu kepolisian saat ini masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polrestabes Medan di Jalan HM Said Medan langsung dijaga ketat pasca ledakan yang terjadi pada sekitar pukul 08.45 WIB. Sejumlah petugas kepolisian tampak berjaga di depan pintu masuk dan juga di dalam halaman Mako Polrestabes Medan.

Ledakan yang diduga berasal dari bom bunuh diri disebut dilakukan seseorang beratribut ojek daring. Bom meledak di sekitar kantin Polrestabes Medan.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement