Rabu 13 Nov 2019 11:43 WIB

Jokowi Minta Penegak Hukum tak Gigit Pelaku Bisnis

Aparat diminta menegakkan hukum terhadap orang yang memiliki niat buruk.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolanda
Presiden Joko Widodo berjalan usai memberikan sambutan sekaligus membuka acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pemerintah pusat dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) 2019 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Presiden Joko Widodo berjalan usai memberikan sambutan sekaligus membuka acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pemerintah pusat dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) 2019 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta aparat penegak hukum agar mendukung agenda strategis bangsa. Ia pun mengingatkan penegak hukum agar tak salah menggigit orang yang benar, baik itu pejabat maupun pelaku bisnis yang tengah berinovasi untuk kemajuan bangsa.

Hal ini disampaikannya di depan para pimpinan daerah dan penegak hukum, seperti kapolda, kapolres, kajati, dan kajari saat meresmikan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019 di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Rabu (13/11).

"Saya ingatkan juga, jangan menggigit orang yang benar. Kalau yang salah, silakan digigit, tapi yang benar jangan sampai digigit dan jangan pura-pura salah gigit. Jangan pernah juga mengigit pejabat atau pelaku-pelaku bisnis yang sedang berinovasi untuk kemajuan negara ini," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, tugas aparat hukum adalah menegakkan hukum terhadap orang-orang yang memiliki niat buruk dan mengganggu agenda besar dan strategis bangsa. Presiden juga menegaskan tak akan menoleransi aparat hukum yang hanya menakut-nakuti dan memeras pejabat.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, tak sedikit aparat penegak hukum yang justru hanya memeras para pelaku usaha dan pejabat. Ia pun menginstruksikan kapolri dan jaksa agung agar oknum-oknum tersebut dicopot dari jabatannya. 

"Yang kerjaannya memeras para pelaku usaha, saya dengar banyak sekali. Saya inventarisasi dan saya perintahkan ke entah ke kapolri, ke jaksa agung. Ini di kejati ini kejari ini, di polda ini, di polres ini, saya minta tolong cek, copot pecat, gitu saja sudah," ujar dia. 

Ia juga mengingatkan agar aparat hukum tak melakukan diskriminalisasi kebijakan atau mencari-cari kesalahan para pemimpin daerah atau pejabat. Jika tak ada niat jahat, Jokowi meminta agar aparat tak mencari-cari kesalahan.

Presiden pun menginstruksikan Pangdam, Danrem, dan Dandim agar menjaga kebesaran TNI untuk mempertahankan keamanan dan persatuan. Kewibawaan TNI, kata dia, harus dimanfaatkan untuk mendukung agenda-agenda besar bangsa. 

Ia juga mengancam akan menggigit sendiri pihak-pihak yang justru mengganggu agenda strategis bangsa, baik melalui KPK, kepolisian, maupun kejaksaan.

"Sekali lagi, cipta lapangan kerja itu agenda besar bangsa kita. Meningkatkan ekspor dan menurunkan impor, agenda besar bangsa kita. Jangan pernah ada yang bermain main di area ini. Saya udah wanti-wanti betul, di area ini kalau masih ada yang main-main, saya gigit sendiri, akan saya gigit sendiri," kata Jokowi menegaskan. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement