REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Polda Jawa Barat meningkatkan pengamanan dan kewaspadaan di markas besar pasca bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, Rabu (13/11). Tidak hanya itu, masing-masing personel Polri diharapkan semakin meningkatkan kewaspadaan di lingkungan sekitar.
Sejumlah pengunjung dan barang bawaannya terlebih dahulu diperiksa oleh petugas bersenjata laras panjang. Akses masuk ke Polrestabes pun difokuskan pada titik-titik tertentu.
Meski begitu, sejumlah pelayanan masih berjalan. Seperti pelayanan laporan masyarakat, layanan pengurusan SIM, layanan penilangan serta layanan untuk SKCK.
"Yang perlu ditingkatkan sesuai arahan Kapolda Jabar adalah peningkatan kewaspadaan personel yang menjalankan sistem tersebut. Maupun setiap individu personel Polri dalam menjaga dan memelihara Kamtibmas untuk masyarakat," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko lewat pesan singkat, Rabu (13/11).
Secara sistem, ia mengatakan baik sistem manual personel dan sistem teknologi seperti CCTV dan gate system sebagai upaya pencegahan sudah dilaksanakan oleh Polda Jabar.
Ledakan bom terjadi di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11) pagi. Ledakan tersebut diduga berasal dari bom bunuh diri.
"Masih diduga pelaku suicide bomber," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, saat dikonfirmasi, Rabu (13/11).
Saat ini, jelas Dedi, pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). "Sedang dilaksanakan olah TKP oleh Densus dan Polda Sumatera Utara. Menunggu hasil investigasi lanjut," kata Dedi.