REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sebanyak tujuh orang tewas dan tujuh lainnya terluka dalam ledakan bom mobil di Kabul, Afghanistan, Rabu (13/11). Juru bicara pemerintah Afghanistan mengatakan serangan itu dilakukan di dekat kantor Kementerian Dalam Negeri.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Ledakan ini terjadi satu hari setelah pemerintah Afghanistan melepaskan dua komandan Taliban dan satu pemimpin milisi Haqqani.
Pemerintah Afghanistan berharap dengan cara ini Taliban akan membebaskan dua profesor dari Amerika dan Australia yang mereka culik pada 2016. Presiden Afghanistan Ashar Ghani mengumumkan membebaskan tiga tokoh Taliban, Selasa (12/11) .
Dalam konferensi pers yang ditayangkan televisi, Ghani mengatakan hal ini keputusan yang sulit ia ambil. Tapi ia merasa harus mengambil keputusan yang sesuai dengan kepentingan rakyat Afghanistan.
Ghani mengatakan tiga anggota Taliban yang memiliki jaringan dengan Haqqani tersebut terdiri dari Anas Haqqani, Haji Mali Khan, dan Hafiz Rashid. Ia menambahkan mereka akan dibebaskan 'dalam syarat untuk ditukar' dengan dua profesor.
"Kami sudah memutuskan membebaskan tiga orang tahanan Taliban yang telah ditangkap di luar Afghanistan untuk memfasilitasi langsung negosiasi damai," kata Ghani.
Ia tidak menjelaskannya lebih lanjut atau mengatakan kapan dan di mana mereka dibebaskan. Kevin King dan profesor asal Australia yan identifikasi sebagai Timothy Weeks diculik Taliban di luar American University di Kabul pada 2016.