jatimnow.com - Tidak terasa Mbah Hawati (65) sudah hampir 25 tahun jualan. Dari es dawet, rujak hingga gorengan.
Nenek yang tinggal di kawasan Ngagel, Surabaya ini sekarang jualan gorengan, buah hingga kerupuk. Dengan gerobak miliknya, ia setiap pagi hingga sore keliling hingga Dinoyo.
"Iya ini semua dagangan titipan warga," kata Mbah Hawati saat ditemui di depan sebuah toko roti di kawasan Dinoyo, Rabu (13/11/2019) siang.
Dahulu ia pernah berjualan rujak dan es dawet. "Itu dulu, saya sudah 25 tahun jualan," kata Mbah Hawati.
Saat ini, kata Mbah Hawati, dagangan gorengan hingga buah segar dijual serba Rp 1.000. "Kabeh sewuan (semua seribuan --bahasa Jawa, Red)," kata Mbah Hawati yang berstatus janda ini.
Setiap hari, Mbah Hawati baru pulang ke rumahnya sekitar Pk 15.00-16.00 WIB. Tidak selalu dagangan gorengan, kacang hingga kerupuk yang dijajakan ludes terjual.
"Kadang pulang bawa Rp 200 ribu-Rp 300 ribu. Saya dapatnya Rp 30 ribu-Rp 40 Ribu," ungkap Mbah Hawati.