REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polrestabes Medan dikagetkan dengan bom bunuh diri pada Rabu (13/11) pagi sekitar pukul 08.40 WIB. Perusahaan transportasi daring, Grab Indonesia menanggapi kabar bahwa terduga pengemudi (mitra) ojek daring menjadi pelaku peledakan.
President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyampaikan pihaknya tak tinggal diam usai mendengar kabar peledakan yang diduga melibatkan pengemudi ojek daring. Pihak Grab Indonesia berkomitmen kooperatif dengan polisi dalam rangka pengusutan ledakan itu.
"Sejak mengetahui informasi tersebut kami langsung berkoordinasi dengan pihak Kepolisian terkait untuk memberikan dukungan penuh dalam proses investigasi lebih lanjut," katanya dalam siaran pers pada Republika.co.id, Rabu (13/11).
Pihak Grab Indonesia menyampaikan duka sedalam-dalamnya atas ledakan yang menimbulkan enam korban luka itu. Sedangkan terduga pelaku tewas di tempat usai meledakan diri.
"Kami turut prihatin atas peristiwa yang terjadi di Medan dan mendoakan kesembuhan bagi mereka yang terkena dampak dari peristiwa ini," ujarnya.
Hingga saat ini, polisi tengah mengusut kasus peledakan tersebut. Polisi menyelidiki apakah pelaku terlibat jaringan tertentu atau beraksi atas inisiatif sendiri atau lone wolf.
Kepolisian mengaku belum mengetahui rangkaian dan jenis bom dari ledakan tersebut. Saat ini tim sedang bekerja termasuk Inafis. Laboratorium Forensik dan semua gabungan sedang bekerja untuk melakukan pengolahan tempat kejadian perkara.