REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengajak semua pihak agar sama-sama dewasa menjaga negara ini dari tindakan radikalisme dan terorisme. Ia juga berharap masyarakat tidak selalu 'nyinyir'.
"Kepada masyarakat jangan selalu nyinyir, kalau pemerintah bertindak lalu dikatakan melanggar HAM, kalau tidak bertindak dibilang kecolongan, kita sama-sama dewasa menjaga negara ini," kata Mahfud MD di sela kegiatan Rakornas Forkopimda di SICC, Bogor, Rabu.
Pemerintah kata dia, sudah melakukan upaya optimal untuk mencegah supaya teror bom atau tindakan radikal lainnya tak terjadi di Tanah Air. Menurutnya, bila tidak berupaya mati-matian, maka bisa lebih banyak lagi kejadian dan korban.
"Oleh sebab itu jangan selalu menyudutkan aparat kalau mengambil tindakan, dikontrol saja secara proporsional, benar atau tidak," kata dia.
Kalau melihat dari kuantitas, kejadian teror di 2019 ini, menurut Menko Polhukam, angkanya menurun jika dibandingkan dengan kejadian yang terjadi di 2017-2018.
"Dari sudut kuantitatif turun, karena pencegahannya sudah lebih baik, bahwa masih ada satu dua itu tidak bisa dihindari," ucapnya.
Untuk peristiwa bom bunuh diri di Polrestabes Medan Jalan HM Said Medan kata Mahfud, akan menjadi pintu masuk guna memberantas jaringan teror di wilayah tersebut.
"Saya tadi berdiskusi dengan Mendagri, itu sudah bisa diidentifikasi sebenarnya hal-hal itu, nah ini yang menjadi pintu masuk untuk mengambil jaringannya kayak yang di Jawa Barat," ujarnya.
Sebelumnya Rabu pagi sekitar pukul 08.45 WIB di Polrestabes Medan Jalan HM Said Medan telah terjadi bom bunuh diri yang dilakukan diduga seorang menggunakan atribut ojek daring dan meledak di sekitar kantin Polrestabes Medan.