Rabu 13 Nov 2019 14:57 WIB

Pelaku Bom Medan Pakai Jaket Ojek Online untuk Menyamar

Pelaku diduga menyembunyikan bom dengan cara melilitkan di pinggang.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Teguh Firmansyah
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo (tengah) saat konferensi pers pengungkapan identitas pelaku ledakan bom Polrsetabes Medan, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/11).
Foto: Flori Sidebang.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo (tengah) saat konferensi pers pengungkapan identitas pelaku ledakan bom Polrsetabes Medan, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pelaku ledakan bom di Polrestabes Medan menggunakan jaket ojek daring sebagai bentuk penyamaran. Hal itu terlihat dari rekaman CCTV yang berada di lokasi kejadian.

"(Pelaku menggunakan jaket ojek daring) itu penyamaran," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/11).

Baca Juga

Dedi menyebut, pelaku bernama Rabbial Muslim Nasution (RMN) itu masih berstatus pelajar atau mahasiswa. Ia diduga menyembunyikan bom tersebut dengan cara melilitkan di pinggangnya. "(Diduga bom dililitkan) di pinggang," ujar Dedi. 

Selain itu, dugaan sementara pelaku melakukan aksi bom bunuh diri itu sendiri (lone wolf). "Dugaan sementara pelaku melakukan aksi ini lone wolf. Sementara itu, lone wolf melakukan suicide bomber (bom bunuh diri)," ungkap Dedi.

photo
Polisi berjaga di depan rumah keluarga terduga pelaku aksi bom bunuh diri Mapolrestabes Medan, di Jalan Jangka, Gang Tenteram, Medan, Sumatra Utara, Rabu (13/11/2019).

Di sisi lain, dari hasil olah TKP, tim Labfor dan Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti terkait ledakan bom itu. Di antaranya, baterai 9 volt, pelat besi, sejumlah paku dengan berbagai ukuran, irisan kabel, beberapa potongan kabel cukup besar, tombol 'switch on/off', dan sebuah sepeda motor yang dicurigai milik pelaku.

Tidak hanya itu, tim kepolisian juga mengumpulkan potongan tubuh pelaku untuk memperkuat identifikasi terkait identitas pelaku dengan melakukan tes DNA. Meski demikian, Dedi menambahkan, hingga saat ini polisi masih bekerja untuk mengumpulkan bukti-bukti.

"Untuk Densus 88 terus mendalami (rekaman) CCTV, masih terus akan mendalami uji dari Inafis, Labfor dan Biddokes untuk DNA. Tim masih bekerja di lapangan," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, ledakan bom terjadi di Polrestabes Medan, Sumatra Utara, Rabu (13/11) sekitar pukul 08.45 WIB. Ledakan itu diduga berasal dari aksi bom bunuh yang dilakukan oleh seorang terduga pelaku.

Akibat ledakan tersebut, terdapat enam orang yang menjadi korban luka ringan, yakni empat anggota polisi, satu pekerja harian lepas (PHL), dan satu masyarakat sipil. Tidak hanya itu, tiga kendaraan dinas milik polisi dan satu kendaraan pribadi turut mengalami kerusakan.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement