Jumat 15 Nov 2019 05:22 WIB

Perilaku Warga Pemicu Mudahnya Genangan Air Muncul di Jalan

Normalisasi selalu dilakukan tapi percuma jika tidak dibarengi perilaku warga

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Walikota Malang, Sutiaji memberikan keterangan kepada wartawan di Hotel  Atria, Kota Malang, Kamis (19/9).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Walikota Malang, Sutiaji memberikan keterangan kepada wartawan di Hotel Atria, Kota Malang, Kamis (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Perilaku masyarakat menjadi salah satu pemicu mudahnya genangan air muncul di jalanan. Hal ini terutama saat berada di musim penghujan di Kota Malang.

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, pihaknya sebenarnya selalu melakukan normalisasi. Namun sayangnya, proses pekerjaan ini tak kunjung tuntas. Pemerintah masih menemukan drainase, gorong-gorong dan avur yang tidak berfungsi optimal.

Menurut Sutiaji, kondisi tersebut hampir sebagian besar karena faktor perilaku masyarakat. Normalisasi tak akan berjalan baik selagi masih ada warga yang membuang sampah sembarangan. "Berperilaku tidak bijak terhadap sarana atau utilitas lingkungan yang ada," kata Sutiaji di Kota Malang, Senin (4/11).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (Ka-DPUPR) Kota Malang, Hadi Santoso mengungkapkan temuannya di Jalan Sukarno Hatta. Di depan ruko SBC terlihat dua avur rusak sehingga menyumbat saluran air. Selain material batu, pihaknya juga menemukan tumpukan sampah.

"Kelihatannya satu dua titik, tapi dampaknya banyak karena ini saluran utama juga," jelas Hadi.

Menurut Hadi, terdapat 30 titik yang telah dinormalisasi pada Oktober 2019. Titik-titik tersebut merupakan wilayah rawan genangan air. Lokasinya tersebar di area Sumbersari, Merjosari, Tlogomas, Galunggung, Sawojajar, Sukun, Klojen, Mojolangu dan sebagainya.

Pada Oktober akhir lalu, Satgas DPUPR telah melakukan normalisasi di saluran air. Hal ini lebih tepatnya di kawasan Jalan Sunan Kalijaga, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Namun, kini pihaknya harus menemukan berbagai jenis sampah di drainase tersebut.

"Kita menemukan berbagai jenis sampah yang menyumbat, seperti sampah plastik, sampah rumah tangga dan jenis sampah lainnya," jelasnya.

Melihat situasi ini, Hadi berharap, adanya kesadaran lingkungan pada masyarakat. Mereka harus tahu akibat dari kebiasaan membuang sampah sembarangan. Apalagi saat ini Indonesia terutama Kota Malang telah memasuki musim penghujan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement