Rabu 13 Nov 2019 17:15 WIB

Butet: Djaduk Ferianto Pekerja Keras, Perfeksionis

Djaduk Ferianto meninggal diduga akibat serangan jantung.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Reiny Dwinanda
Djaduk Ferianto
Foto: dok Republika
Djaduk Ferianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kakak dari RM Gregorius Djaduk Ferianto, yakni Butet Kertaradjasa, mengatakan bahwa aktor dan musisi kawakan Indonesia itu merupakan sosok yang pekerja keras. Mendiang juga dikenal sebagai aktor dan musisi yang perfeksionis.

"Penuh disiplin, (mendiang) menyiapkan segala sesuatunya secara perfeksionis," kata Butet saat ditemui di rumah duka

Baca Juga

Djaduk meninggal karena terkena serangan jantung. Menurut Butet, mendiang kelelahan karena menyiapkan beberapa acara yang akan dipentaskannya dalam waktu dekat ini.

"Saya bisa memahami setiap persiapan yang dilakukan itu menyedot energi, menyedot konsentrasi yang berlebih dari dosisnya. Dan itulah Djaduk," kata Butet.

Djaduk sebelumnya dijadwalkan mengisi acara Ngayogjazz pada 16 November 2019. Butet pun berharap acara tersebut akan tetap berlanjut sesuai rencana walaupun tanpa kehadiran Djaduk.

"Yang pasti mudah-mudahan Ngayogjazz tetap dilaksanakan sesuai 16 November ini sebagai monumen terakhirnya Djaduk," kata Butet.

Selain Ngayogjazz, menurut Butet, mendiang semula akan mengisi pementasan bersama kelompok Teater Gandrik. Kegiatan ini rencananya akan digelar di Surabaya.

"Pertunjukan untuk tanggal 6 dan 7 Desember 2019 dengan tema pensiunan, di mana semestinya Djaduk yang akan menyutradarai, seperti pementasan sebelumnya," ujar Butet.

Djaduk bersama Teater Gandrik rencananya akan melakukan latihan pada 14  November ini. Butet pun pesimistis acara di Surabaya tersebut akan terus berlanjut.

"Saya tidak bisa membayangkan hati Teater Gandrik yang harus full dengan kejenakaan, tapi situasi hati seperti yang saya rasakan membutuhkan perjuangan sendiri untuk menata hati," katanya.

Selain itu, Butet bersama mendiang Djaduk juga tengah menyiapkan pertunjukan di Afrika Selatan pada Maret 2020. Bahkan, Djaduk sudah menemukan melodi yang akan dimainkan nantinya bersama musisi dari Afrika tersebut.

Mendiang pada Rabu siang disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Bantul. Ia dimakamkan pada pukul 15.00 WIB di pemakaman yang berada di Sembungan, Bantul, tidak jauh dari tempat persemayaman dan pemberkatan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement