REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Polisi Spayol mengatakan mereka mencari mantan kepala intelijen Venezuela Hugo Carvajal selama beberapa akhir terakhir. Pencarian itu dilakukan setelah media setempat termasuk kantor berita milik pemerintah EFE melaporkan pengadilan Spanyol setuju untuk mengekstradiksi Carvajal ke Amerika Serikat (AS).
Carvajal merupakan sekutu dari mantan Presiden Venezuela Huga Chavez. Pihak berwenang AS menuduhnya melakukan penyelundupan narkoba. Tuduhan tersebut ia bantah dengan tegas.
Pada Rabu (13/11), beberapa media Spanyol termasuk El Pais melaporkan Carvajal menghilang. Kepolisiam Spanyol pun mengonfirmasi mereka tengah mencari laki-laki itu.
Namun, kepolisian menolak untuk menjelaskan lebih lanjut sejak kapan mereka mulai melakukan pencarian dan apa alasannya. Pengacara Carvajal belum dapat dimintai komentar.
Carvajal ditahan polisi Spanyol pada bulan April lalu. Penahanan tersebut berdasarkan permintaan dari pihak berwenang AS. Tapi Mahkamah Agung Spanyol sempat membatalkannya dan ia dibebaskan.
Permintaan ekstradiksinya pun sempat ditolak. Pihak berwenang AS di Washington mengatakan mereka yakin Carvajal memiliki informasi yang dapat memberatkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Setelah mantan Presiden Bolivia Evo Morales mengundurkan diri. Banyak yang berharap mereka juga dapat menggulingkan Maduro di Venezuela.