REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah, Rabu (13/11) dipicu sentimen negatif dari eksternal. IHSG ditutup melemah 38,49 poin atau 0,62 persen ke posisi 6.142,5. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 9,34 poin atau 0,95 persen menjadi 974,88.
"Pelemahan IHSG lebih dipengaruhi sentimen eksternal, terbukti beberapa bursa di regional Asia saat ini berada di zona negatif," kata Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Rabu (13/11).
Menurut Nafan, aksi demonstrasi di Hong Kong yang semakin masif serta ketidakpastian kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China menjadi sentimen utama yang melemahkan indeks.
Dibuka melemah, IHSG hampir menghabiskan waktu sepanjang hari di zona merah hingga penutupan bursa saham. Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli asing bersih atau net foreign buy sebesar Rp 281,3 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 501.818 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,56 miliar lembar saham senilai Rp7,13 triliun. Sebanyak 153 saham naik, 242 saham menurun, dan 156 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia antara lain Indeks Nikkei melemah 200,1 poin atau 0,85 persen ke 23.319,9, Indeks Hang Seng melemah 493,8 poin atau 1,82 persen ke 26.571,5, dan Indeks Straits Times melemah 26,8 poin atau 0,82 persen ke posisi 3.241.