REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- IBL Draft Day 2019 baru saja digelar. Sembilan tim telah memilih tiga pemain asing sesuai dengan kebutuhan tim masing-masing. Berbagai kejutan terjadi dalam IBL Draft 2019, salah satunya Pelita Jaya Basketball Jakarta. Dua dari tiga pemain asing yang dipilih Pelita Jaya adalah mantan pemain Satri Muda Pertamina.
Pelita Jaya memilih Dior Alexandros Lowhorn yang membantu SM Pertamina menjuarai IBL pada 2018. Lowhorn memiliki pagu gaji 3.000 dolar AS per bulan. Dalam pilihan kedua Pelita Jaya kemudian memilih Stpehen Deangelo Battle, seorang guard yang dibanderol dengan harga 2.000 dolar AS sebulan. Sehingga pada pilihan ketiga, sesuai aturan batasan gaji maksimal total 6.000 dolar AS, Pelita Jaya kemudian memilih Kevin Kardell Bridgewaters. Sontak pilihan ini membuat yang hadir di ajang Draft IBL ini memberikan tepuk tangan. Pasalnya Bridgewaters juga pernah memperkuat SM Pertamina.
Berbeda dengan Lowhorn yang memberikan kontribusi maksimal bagi SM Pertmina sebelumnya. Kevin Bridgewaters tidak lama memperkuat SM Pertamina. Dengan alasan postur yang terlalu kecil yakni 180cm/85 kg, SM Pertamina kemudian menggantinya dengan Jammar Andre Johnson, pemain naturalisasi yang kemudian sukses berduet dengan Lowhorn mengantar SM pertamina juara IBL 2018. Namun Kevin tetap tinggal bersama SM hingga akhir musim sebagai practise player.
“Untuk Lowhorn, kami ingin dia memperkuat pertahanan tim. Dia harus memastikan mendapatkan bola di dekat ring. Dia sudah berpengalaman tampil di IBL jadi sudah mengerti suasana liga basket di Indonesia. Sementara untuk pilihan ketiga, kami memang tidak banyak pilihan dengan sisa bujet 1.000 dolar. Kami pilih yang sudah kami tahu kemampuannya,” kata pelatih Pelita Jaya Ocky Tamtelahitu.
Dalam 24 daftar pemain asing yang berasal dari 12 negara, satu nama yang menjadi incaran banyak klub adalah MVP Final IBL musim lalu, Savon Goodman. Bigman yang sukses membawa Stapac Jakarta juara IBL musim lalui ini akhirnya dipilih tim debutan IBL asal Surabaya Louvre.