REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim karate Indonesia tingkat Sekolah Dasar (SD) berhasil meraih lima medali dalam kejuaraan karate internasional bertajuk 4th Edition of International Karate Open of Province de Liege 2019 di Herstal, Belgia, 6 hingga 13 November 2019. Turnamen yang digelar setiap tahun itu diikuti karateka cilik dari 25 negara. Adapun lima medali tersebut dari tiga emas, satu perak, dan satu perunggu
"Kami berharap dengan capaian prestasi peserta didik kita yang meraih lima medali dalam turnamen karate Internasional ini dapat memotivasi anak Indonesia untuk selalu dapat berprestasi," ujar Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Ditjen Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Dr Khamim di Jakarta, Rabu (13/11).
Para peraih medali tersebut, yakni Radhitya Rimba Adiyaksa Mahendra dari SDN Ponokawan, Kabupaten Sidoarjo, JawaTimur, meraih medali emas untuk kategori Kata. Kemudian Callysta Almira Cahyati dari SDN Rangkah VI, Kota Surabaya, JawaTimur, meraih medali emas kategori Kata perempuan.
Selanjutnya Muhammad Dhijey Lexsie dari UPT SPF SDN 101770, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, meraih medali emas kategori Kumite dan perak untuk kategori Kata. Terakhir, Ni Kadek Renia Sophia Putri dari SDN 3 Banjar Jawa, Kabupaten Buleleng, Bali, meraih medali perunggu untuk kategori perunggu.
"Kemendikbud memberikan uang pembinaan peraih medali di ajang internasional yang dilangsungkan di Belgia ini sebesar Rp 5 juta untuk peraih medali emas, Rp 4 juta untuk peraih medali perak, dan Rp 3 juta untuk medali perunggu," kata dia.
Dia menjelaskan keikutsertaan tim Indonesia itu sebagai bentuk apresiasi kepada siswa yang sudah berprestasi di tingkat nasional, dan juga mengukur tingkat keberhasilan pembinaan tim Indonesia dibandingkan negara lainnya.
"Ini juga upaya penanaman nilai-nilai karakter, yaitu nasionalisme serta sikap positif seperti kemandirian dan sportivitas," katanya.
Khamim berharap peserta didik yang terpilih mewakili Indonesia di turnamen tersebut dapat menjadi duta olahraga yang baik. Diharapkan, mereka mampu berbagi pengalaman kepada teman-temannya sebagai tutor sebaya di zonanya atau zona terdekat di sekitarnya maupun tingkat kabupaten/kota, bahkan provinsi.