Kamis 14 Nov 2019 05:56 WIB

Polandia Tangkap Terduga Pelaku Penyerangan Muslim

Dua terduga pelaku tersebut berencana menyerang muslim.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Islamofobia (ilustrasi)
Foto: avizora.com
Islamofobia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,WARSAWA --- Agen keamanan Polandia menangkap dua orang yang diduga merencanakan serangan terhadap muslim. Kedua orang itu ditahan kepolisian Polandia di ibukota Warsawa dan Szczecin pada Ahad lalu. 

Dilansir Reuters pada Kamis (14/11), menurut layanan keamanan Polandia kedua orang yang ditangkap itu berencana melancarkan serangan pada muslim yang terilhami pembunuh massal Norwegia, Anders Behring Breivik dan juga tersangka supremasi kulit putih yang melakukan penembakan di sebuah masjid di Selandia Baru, Brenton Tarrant. 

Penangkapan kedua orang itu juga menyusul rentetan serangan yang melibatkan supremasi kulit putih dengan menargetkan etnis dan agama minoritas di seluruh dunia. Di lain sisi, kelompok-kelompok sayap kanan tumbuh kuat di Polandia, yang terbesar dari negara-negara pasca-komunis Uni Eropa.

"Penangkapan itu adalah hasil dari informasi yang dikumpulkan sebelumnya oleh Badan Keamanan Internal (ABW) tentang sebuah kelompok ekstremis yang tujuannya adalah untuk mengintimidasi muslim yang tinggal di Polandia," kata pernyataan layanan keamanan Polandia.

"Bahan-bahan yang dikumpulkan selama investigasi menunjukkan kelompok itu mencontoh serangan teroris yang dilakukan oleh para ekstremis termasuk Anders Breivik (pada 2011 di Norwegia) dan Brenton Tarrant (pada 2019 di Selandia Baru)," tambah keterangan itu. 

Layanan keamanan Polandia menyebutkan kelompok itu bermaksud melakukan serangan menggunakan senjata api dan bahan peledak. Agen Badan Keamanan Internal Polandia selama penggeledahan di rumah yang berada di pinggiran Warsawa, Wlochy menemukan bahan untuk membuat sejumlah besar bahan peledak, senjata, dan amunisi. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement