REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Mantan presiden Bolivia Evo Morales mengatakan ia siap pulang dengan damai. Saat ini Morales berada di Meksiko setelah mendapatkan suaka politik.
"Jika rakyat meminta saya, kami siap pulang dengan damai," kata pemimpin sayap-kiri itu di konferensi pers di Mexico City, seperti dilansir dari Aljazirah, Kamis (14/11).
Ia juga menyerukan dialog nasional untuk mengatasi krisis yang terjadi di Bolivia. Morales pun menolak legitimasi kepemimpinan Jeanine Anez yang mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara.
Morales mengundurkan diri setelah Bolivia diterjang kerusuhan yang dipicu hasil pemilihan umum. Ia mengatakan nyawanya dalam bahaya lalu terbang ke Meksiko yang mengirimkan pesawat Air Force ke Bolivia.
Morales mengatakan ia akan tetap tinggal di Meksiko untuk sementara waktu. "Kami akan pulang, cepat atau lambat, lebih cepat lebih baik, untuk mendamaikan Bolivia," katanya.
Morales masih mempertahankan hasil pemilihan umum yang kembali menenangkannya. Menurut mantan presiden yang berkuasa selama 14 tahun itu, ia korban kudeta.
Presiden Bolivia pertama yang berasal dari masyarakat pribumi tersebut meminta PBB melakukan intervensi. Ia menuduh lawannya menggelar serangan rasialis.
"Kejahatan terbesar saya adalah menjadi seorang pribumi," katanya.