Jumat 15 Nov 2019 06:10 WIB

Mentan: Kepala Daerah Kunci Peningkatan Produksi Pertanian

Kementan terus berupaya membangun pertanian yang maju mandiri dan modern.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian (Mentan) kabinet Indonesia Maju, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Foto: Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) kabinet Indonesia Maju, Syahrul Yasin Limpo (SYL).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengklaim peningkatan produktivitas pertanian bergantung pada Pemerintah Daerah yang didukung oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Hal itu diungkapkannya dalam Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

“Peningkatan produktivitas pertanian yang ada, sandaran saya ada di pemerintah Provinsi, ada di Pak Bupati/Walikota dan dibantu oleh para Muspida (Forkopimda), karena yang paling tau kondisi pertanian itu adalah Bapak/Ibu,” kata Syahrul dalam siaran pers.

Baca Juga

Kementan terus berupaya membangun pertanian yang maju, mandiri dan modern. Caranya dengan melakukan mekanisasi dan riset, produksi dan produktivitas, rendah biaya, serta ekspansi pertanian.

“Bagaimana agar cost produksi menjadi rendah, kemudian mekanisasi, dan ekspansi pertanian ini cara yang bisa ditempuh dalam membangun pertanian. Saya yakin kita bisa tingkatkan produksinya, dan saya percaya dana KUR yang sudah diturunkan dari 7 menjadi 6 persen, penyalurannya akan lebih cepat dan tepat jika dibantu Kepala Daerah,” ujarnya.

Adapun program jangka pendek yang akan Kementan terkait single data, konstratani, ketersediaan pangan, pembiayaan, dan sinergitas. “Single data ini yang sedang kita dorong, sehingga data yang saya pegang sama, kemudian kita gunakan IT di bidang fasilitas itu sangat penting agar kita semua mengetahui pergerakan pertanian yang ada bisa dilihat di satelit, kapan hujan, tidak hujan, bahkan dengan resolusi yang tinggi kita bisa memperkirakan kapan ditanami, tumbuh, menanam, bibit apa yang dianalisa, dan lainnya,” terang Syahrul.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement