Kamis 14 Nov 2019 08:55 WIB

Bom Medan, Khofifah Minta Masyarakat Waspada

Khofifah meminta warga waspada dan segera melapor jika ada yang mencurigakan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
Khofifah Indar Parawansa
Foto: Republika/Wihdan
Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakatnya meningkatkan kewaspadaan setelah terjadinya pengeboman di Mapolrestabes Medan. Khofifah mengajak masyarakat proaktif mengawasi lingkungannya masing-masing. Keamanan bukan hanya tugas aparat, namun juga seluruh elemen masyarakat.

"Tidak perlu hawatir berlebihan, tapi harus tetap waspada dan hati-hati serta  berdoa.  Sekiranya di lingkungan sekitar ada yang mencurigakan lebih baik dilaporkan kepada aparat kepolisian, jangan sampai acuh," kata Khofifah, Kamis (14/11).

Baca Juga

Khofifah juga mengungkapkan keprihatinannya dan menyayangkan adanya pihak yang justru berupaya melukai polisi dengan aksi bom bunuh diri tersebut. Menurutnya, apapun alasannya aksi terorisme tidak dapat dibenarkan maupun ditolerir.

"Tidak perlu mengaitkan aksi teror yang sudah terjadi ini dengan kegiatan agama, karena faham terorisme sama sekali tidak terkait dengan ajaran agama mana pun. Saya yakin semua agama pada dasarnya mengajarkan tentang kebaikan, kasih sayang, dan kedamaian antara sesama umat manusia," ujar Khofifah.

Khofifah yakin, pelaku pengeboman berada dalam kelompok atau jaringan teroris tertentu. Karenanya, ia pun meminta aparat kepolisian Polda Jatim dan Seluruh Polres se-Jawa Timur untuk melakukan mitigasi dan memperketat pengamanan di objek-objek vital maupun area pelayanan publik. Khofifah berharap Polri bisa segera mengusut tuntas dalang di balik aksi terorisme tersebut.

Aksi bom bunuh diri terjadi di Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Mapolrestabes) Medan, Rabu (13/11). Insiden ini menyebabkan enam orang terluka. Yakni empat orang anggota polisi, satu orang warga sipil, dan satu orang pekerja harian lepas. Selain itu juga empat kendaraan rusak.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement