Kamis 14 Nov 2019 09:15 WIB

Banjir Besar, Kota Venesia Kini Berstatus Darurat Bencana

Gelombang pasang tertinggi dalam 50 tahun terakhir hantam Venesia usai hujan deras.

Venesia dibanjiri  gelombang pasang.
Venesia dibanjiri gelombang pasang.

REPUBLIKA.CO.ID, Permukaan air tertinggi tercatat hingga 1,87 meter pada Selasa (12/11) malam dan 85 persen kota Venesia terendam air. Ini adalah kedua yang terparah sejak rekor tinggi permukaan air 1,98 meter pada banjir besar tahun 1966. Gelombang pasang susulan setinggi 1,6 meter diperkirakan masih akan menghantam kota laguna ini pada hari Rabu (13/11).

Alun-alun utama di Venesia, Piazza San Marco, banjir total dan air juga masuk ke Basilika Santo Markus. Air banjir dikhawatirkan akan merusak karya-karya seni dan mosaik di bangunan bersejarah tersebut.

Baca Juga

Sejumlah gondola dan perahu terlepas dari tempat berlabuhnya dan mendarat di trotoar jalan-jalan yang mengapit kanal. Tiga perahu motor yang digunakan sebagai transportasi umum dilaporkan tenggelam.

Penjaga pantai menyediakan kapal tambahan sebagai ambulans air. Minuman beralkohol untuk menghangatkan diri juga disediakan di lorong-lorong Venesia untuk warga dan turis. Seorang pria berusia 78 tahun dilaporkan tewas akibat tersengat listrik setelah air masuk ke rumahnya.

Bencana dengan bekas luka permanen

Dalam sebuah video yang diposting di Facebook, Wali Kota Venesia Luigi Brugnaro mengeluarkan status darurat bagi situs Warisan Dunia UNESCO ini dan memerintahkan semua sekolah di Venesia ditutup pada hari Rabu. Ia menyebut tingkat banjir kali ini adalah “sebuah luka yang akan meninggalkan bekas permanen.”

“Kami akan meminta pemerintah Italia untuk membantu karena ongkosnya akan tinggi,” ujar Wali Kota Brugnaro dalam videonya. “Kita semua harus saling membantu, kita harus bersatu untuk menghadapi situasi ini, yang jelas merupakan akibat dari perubahan iklim.”

Brugnaro juga menyerukan agar segera diselesaikannya proyek konstruksi penahan banjir lepas pantai yang sudah lama ditunda.  Proyek yang disebut “Moses” ini adalah penahan bawah air yang diharapkan bisa mengurangi banjir, yang disebabkan oleh angin selatan yang mendorong gelombang ke Venesia. Tetapi proyek kontroversial ini ditentang oleh aktivis lingkungan karena berisiko merusak ekosistem laguna yang rapuh. Proyek ini juga sudah lama tertunda karena sejumlah skandal korupsi.

Hujan deras di Italia

Venesia bukan satu-satunya kota yang dilanda bencana. Hujan deras yang turun di Italia juga memukul keras wilayah selatan negara ini, termasuk kota Taranto, Brindisi dan Matero, serta Pozzallo dan Noto di Sisilia.

Di Matera angin topan menyebabkan pohon-pohon dan tiang listrik tumbang dan merusak sejumlah atap dan bangunan. Sampai sekarang tidak dilaporkan adanya korban jiwa. Menurut perkiraan cuaca, hujan masih akan terus turun di Italia dalam beberapa hari mendatang.

ag/ae (dpa, afp, rtr)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement