REPUBLIKA.CO.IDJAKARTA -- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menilai Brimob menjadi garda terdepan penanggulangan gangguan kamtibmas dengan eskalasi tinggi seperti serangan teroris sehingga masyarakat merasa terlindungi. Brimob yang mempunyai kemampuan rescue juga sangat membantu warga ketika turun di daerah bencana.
Namun Puan meminta Brimob bertindak tegas tapi terukur ketika menanggulangi aksi terorisme. "Jangan pernah berkompromi dengan aksi-aksi teror yang mengancam nyawa manusia dan membahayakan warga. Harus galak terhadap terorisme," pinta Politikus PDI Perjuangan tersebut, Kamis (14/11).
Puan berharap Korps Brimob terus berlatih dan senantiasa mengembangkan diri agar lebih professional. Ia juga berpesan agar Brimob yang lahir dari rakyat semakin dekat dengan masyarakat. "Sapalah mereka. Ramahlah kepada rakyat, tegaslah hanya kepada mereka yang ingin mengacaukan keamanan,” pesannya.
Terkait dengan penanganan aksi unjuk rasa, Puan meminta personel Brimob harus tetap berpegang teguh pada Protap pengamanan dan tidak mudah emosi meski dihujat para pendemo. “Mereka adalah saudara-saudara kita juga. Ikuti SOP pengamanan dan patuhi garis komando. Jangan lupa aturan-aturan HAM ketika menghadapi unjukrasa," kata Puan.
Puan bersyukur negara ini mempunyai pasukan Brimob yang juga setia menjaga NKRI. Menurutnya kelahiran Brimob tidak bisa dilepaskan dari perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Embrio Brimob menjadi pasukan pioner dalam awal perebutan senjata untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Lanjut Puan, sejarah juga mencatat peranan Resimen ini dalam operasi penumpasan dan pembersihan berbagai pemberontakan, dari DI/TII Kartosuwiryo, DI/TII Daud Beureuh, PRRI, sampai operasi penumpasan DI/TII Kahar Muzakar. Brimob juga terlibat saat pembebasan Irian Barat.
“Karena itu, bagi saya, komitmen Brimob untuk mempertahankan NKRI dan Pancasila tidak perlu kita kita ragukan lagi," puji Puan.