REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sumber daya manusia (SDM) menjadi pekerjaan segala lini, termasuk di sektor badan usaha milik negara (BUMN). Pakar pengembangan SDM Hamied Wijaya menyebut peran SDM sangat vital dan menentukan bagi arah pengembangan BUMN ke depan.
Hamied membagi dua kategori SDM yaknk SDM yang secara usia sudah cukup tua dan SDM dari generasi muda. Di tengah pesatnya pertumbuhan teknologi, Hamied menilai SDM yang sudah tua relatif sukar beradaptasi dan cenderung berada pada zona nyaman.
"Kalau tidak mampu mengikuti (perubahan) ya harus ada program seperti golden shake hand atau kompensasi bagi yang mengajukan pensiun disi secara, jangan hanya menjadi beban," ujar Hamied kepada Republika.co.id di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (14/11).
Berbeda dengan generasi tua, kata Hamied, menilai generasi muda cenderung adaptif. Namun, lanjut Hamied, generasi muda yang ada di BUMN juga memerlukan bimbingan dan contoh dari pemimpinnya.
"Jangan ada kepentingan apapun, jangan ada titip-titipan, tapi kalau atasnya begitu ya tidak bisa," ketua Keluarga Alumni Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (Kagama) Medan tersebut
Hamied meyakini perilaku pimpinan akan menjadi patokan bagi para generasi muda di BUMN bekerja. Dengan begitu, kata Hamied, pimpinan BUMN dan anak-anak muda yang berada di bawahnya bisa berlari bersama dalam mendorong kemajuan BUMN.
"Anak muda kalau pemimpinnya baik dia akan loyal dan produktif. Beda dengan generasi lama, bukan loyal tapi lebih ke pasrah karena sudah nyaman," ungkap Hamied.