REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Titik panas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumatera Selatan berkurang setelah diguyur hujan deras, Kamis (14/11). Hot spot terus berkurang, terutama di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan, Ansori, mengatakan, titik panas dengan tingkat kepercayaan 80 persen di provinsi itu terpantau hanya tujuh lokasi per hari ini. Satu titik berada di Kabupaten Musi Banyuasin dan enam titik di OKI.
"Untuk di OKI hujan belum merata sehingga masih ada yang terbakar," ujar Ansori.
Berdasarkan catatan BPBD Sumatera Selatan Rabu (13/11), sebaran titik panas mencapai 119 lokasi, satu titik ada di Kabupaten Banyuasin dan OKU Timur, sedangkan 117 titik di Kabupaten OKI. Berkurangnya titik panas diprediksi terus berlanjut, karena potensi kemudahan terjadinya kebakaran ditinjau dari analisa parameter cuaca BMKG menyebut seluruh wilayah Sumatera Selatan dinyatakan aman dengan parameter warna biru.
"Tapi Satgas pemadam tetap bersiaga di masing-masing pos mengingat hujan belum merata," tambah Ansori.
Sementara BMKG memprediksi hujan akan mengguyur Wilayah Sumatera Selatan hingga 15 November 2019. Hal ini seiring timbulnya Sirkulasi Kalimantan yang membuat massa udara dari Laut Cina Selatan dan Laut Jawa masuk ke wilayah Sumatera Selatan.
"Masyarakat perlu waspada karena hujan berpotensi disertai angin kencang atau puting beliung, upayakan selalu perbaharui informasi cuaca lewat aplikasi BMKG," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Bambang Beny Setiaji.
Diberitakan sebelumnya, angin puting beliung baru-baru ini menghancurkan 82 rumah di tiga desa Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin pada Rabu (13/11), 10 rumah bahkan rusak total dan akibatnya dua orang terluka serta warga harus mengungsi.