Kamis 14 Nov 2019 15:38 WIB

Rakornas Mengukuhkan Sikap PKS Sebagai Oposisi

PKS siap berkomunikasi dengan semua pihak.

Rep: Ali Mansur/ Red: Muhammad Hafil
Simpatisan PKS
Foto: EDWIN/REPUBLIKA
Simpatisan PKS

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (14/11). Salah satu agenda pentingnya adalah mengukuhkan sikap politik PKS sebagai oposisi. Tema Rakornas sendiri mengambil tema "Memperkokoh Jati Diri PKS Sebagai Bagian NKRI". 

"Agendanya, pertama peneguhan sikap kita sebagai partai yang di luar pemerintahan. Kedua yaitu program untuk 2020, dan fokusnya di rekrutmen dan peningkatan kualitas kader, PKS mengundang seluruh 24 DPW," ujar Mardani saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (14/11).

Baca Juga

Lanjut Mardani, meski saat ini tengah rame "pelukan kebangsaan" yang terjadi antara Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mengubah sikap PKS. Menurut Mardani, PKS tetap kritis sebagai kekuatan penyeimbang dan menjalankan peran sebagai partai oposisi.

"Tapi PKS tetap siap berkomunikasi dengan semua pihak. Artinya kita ingin menjadi oposisi yang kritis dan konstruktif Karena negeri ini punya masalah sangat besar. BPJS kita problem, kebakaran kita problem, pertumbuhan ekonomi kita problem," tambah Mardani.

Rakornas PKS 2019 ini dibuka oleh Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri. Rakonas diikuti anggota Fraksi PKS DPR RI, pimpinan DPP PKS, serta pimpinan DPW PKS se-Indonesia. Turut hadir, Presiden PKS Sohibul Iman, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW), Sekjen PKS Mustafa Kamal, serta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement