Kamis 14 Nov 2019 20:38 WIB

Nyolong 22 Motor, Empat Pemuda Asal Surabaya Ditembak

Empat pencoleng motor itu ditembak karena menyerang petugas saat hendak ditangkap.

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
.
.

jatimnow.com - Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya meringkus empat pemuda komplotan spesialis curanmor yang kerap beraksi di parkiran minimarket dan warnet di Kota Pahlawan. Keempatnya adalah Ferdi (24), warga Jalan Kalilom Timur; Nanda (20), warga Jalan Perintis Pulungan, Kecamatan Sedati Sidoarjo; Edi P (21), warga Jalan Lebak Rejo Tambaksari dan Jainal (22), warga Jalan Dukuh Setro.

Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Bima Sakti menjelaskan sesuai catatan petugas, sedikitnya 22 lokasi telah disatroni empat sekawan ini. Keempat tersangka dikenal cukup sadis saat beraksi dan saat diamankan petugas di kos Jalan Kalidami, Surabaya mereka berusaha menyerang petugas sehingga mereka mendapat tindakan tegas terukur pada betis masing-masing.

"Mereka menyabetkan senjata tajam jenis pisau penghabisan ke arah anggota," kata Iptu Bima Sakti, Kamis (14/11/2019).

Ia menyebut untuk menggertak keempat tersangka, petugas sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara. Namun, bukannya menyerah, mereka malah secara membabi buta menyabetkan pisau sembari berlari ke arah petugas.

"Karena khawatir membahayakan warga, kami terpaksa melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak betis kanan satu tersangka. Namun, hal tersebut malah memancing emosi tiga tersangka lain hingga terus menyerang kami. Sesuai arahan pimpinan, kami terpaksa kembali melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak tiga kaki tersangka lain," terangnya.

Dari hasil penyidikan, 22 lokasi yang dijarah sasaran komplotan ini adalah parkiran minimarket dan warnet.

Diantaranya parkiran minimarket Jalan Kapas Krampung, Jalan Bronggalan, Jalan Gebang Putih, sekitar Kampus ITS, Pasar Kapas Krampung, Jalan Karang Empat, Rumah Kos Jalan Bogen, kawasan Tropodo, Sidoarjo, Jalan Pacar Kembang, Minimarket di Jalan Tambaksari dan Apotik di Jalan Setro.

Lokasi lain adalah, parkiran di Pasar Gedangan, Sidoarjo sebanyak dua kali, minimarket dj Jalq Bronggalan, parkir di depan SMK V tepatnya di samping SPBU Dharma Husada, di parkiran seberang sate Ponorogo Jalan Kertajaya. Minimarket di Jalan Bronggalan, di Jalan Tropodo, Sidoarjo.

"Selain minimarket dan parkiran, tersangka juga menyasar parkiran warnet yang terlihat sepi. Mereka berhasil menggondol motor di warnet yang berada di Jalan Bratang, serta warung kopi di kawasan Keputih," kata Bima.

Dalam beraksi, alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 2013 ini menyebut jika keempat tersangka selalu berbagi tugas. Mereka secara bersama-sama mengendarai dua motor mencari sasaran.

"Setelah mendapatkan incaran, dua tersangka turun mendekati lokasi motor terparkir. Namun, mereka juga selalu melengkapi diri dengan senjata tajam dan beberapa jenis kunci letter T yang terbuat dari baja," ujarnya.

Tidak tanggung-tanggung, dari 22 lokasi yang sudah diacak-acak, para tersangka selalu mendapatkan hasil motor. Bahkan, dalam satu lokasi, mereka tidak jarang berhasil mendapatkan dua motor sekaligus.

"Dari hasil pengakuan, motor yang akan dicuri harus terlebih dulu sudah ada yang memesan. Selama kurang lebih dua tahun menjalankan aksi curanmor itu, mereka kerap mendapatkan pesanan tiga motor yakni Honda Beat, Honda Vario dan Honda Supra," papar mantan Kanitreskrim Polsek Pakal itu.

Selain mencuri motor, petugas juga sempat dikagetkan dengan pengakuan tersangka. Mereka juga tidak segan melakukan aksi penjambretan saat ada kesempatan di jalan.

Itu diperkuat dari barang bukti beberapa kalung emas yang ditemukan di kos yang sengaja digunakan untuk menyimpan hasil curian itu

Polisi juga menyita barang bukti belasan kunci letter T berbagai bentuk, berbagai kunci palsu yang digunakan untuk mengelabui petugas saat membawa hasil curian, enam motor hasil curian yang belum sempat dijual, serta satu pisau penghabisan yang sempat digunakan untuk menyerang petugas.

Ferdi, salah satu tersangka mengaku jika mata kunci letter T yang digunakan untuk beraksi itu sengaja dibuat dari bahan dasar baja dan dicetak sendiri.

"Mata kuncinya buat sendiri dari baja. Kami sengaja membeli peralatan untuk melebur baja," kata Ferdi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement