REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) kembali memberikan pelatihan kepada warga dan masyarakat. Kali ini memberikan pelatihan tata rias dan tata kecantikan rambut.
Kepala Seksi Pelatihan dan Produktivitas, Lilik Faridah menjelaskan, tata rias dan tata kecantikan rambut dipilih karena lebih mudah diaplikasikan. "Sehingga lebih mampu lebih cepat memberikan pemasukan bagi warga peserta pelatihan," kata Lilik.
Kegiatan yang didanai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) ini pada dasarnya untuk memberikan kemampuan baru bagi masyarakat. Dengan demikian, bisa membantu menciptakan lapangan kerja baru dengan berwirausaha. Apalagi, pemerintah memiliki program untuk mengentaskan angka kemiskinan, lingkungan hidup dan optimalisasi pariwisata.
Menurut Lilik, program pelatihan digelar di tiga LPK yang berbeda. Antara lain di LPK Sandra Rashika, Kromengan dan LPK Saraswati, Kepanjen. Selanjutnya, juga diadakan di LPK Rasmita Asri, Singosari.
Sementara itu, Kepala Desa Kromengan, Bambang Zazuli meminta kepada Disnaker agar sering menggelar kegiatan pelatihan di desanya. Dia berharap warganya bisa memiliki lebih banyak kemampuan. Tidak hanya pada tata rias, tapi juga melatih pada kemampuan lainnya
Bambang juga berpesan agar para warga peserta pelatihan mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya. Selain bermanfaat, program ini juga mampu membantu warga membuka lapangan pekerjaan baru. "Diikuti dengan serius, jangan sampai absen. Tren kecantikan, tata rias dan tata rambut selalu berkembang. Jadi harus diikuti dengan benar," tegasnya, melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Kamis (14/11).
Pemimpin LPK Saraswati, Sandra Permana menjelaskan terdapat beberapa materi yang diberikan kepada masyarakat. Beberapa di antaranya riasan dasar, tata rambut dan cuci rambut. Peserta juga mendapat pelatihan potong rambut yang lebih mudah diaplikasikan nantinya.