Kamis 14 Nov 2019 19:24 WIB

Rekayasa Jalur Sukajadi Munculkan Titik Kepadatan Baru

Evaluasi rekayasa jalur Sukajadi efektif tangani macet tapi munculkan beberapa masala

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Rekayasa lalu lintas di Jalan Sukajadi, Kota Bandung, Selasa (13/8).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Rekayasa lalu lintas di Jalan Sukajadi, Kota Bandung, Selasa (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung memastikan rekayasa jalur Sukajadi-Cipaganti yang sudah berjalan beberapa bulan terakhir berjalan efektif mengurai kemacetan kurang lebih mencapai 80 persen. Namun begitu, perubahan arus lalu lintas tersebut turut melahirkan titik-titik kepadatan kendaraan yang baru.

"Hasil evaluasi Minggu kemarin dengan polrestabes, dishub termasuk waktu itu pak wakil (Yana Mulyana). Memang, ada beberapa titik kepadatan baru yang menjadi permasalahan," ujar Kepala Seksi Manajemen Transportasi Dishub Kota Bandung, Sultoni saat dihubungi, Kamis (14/11).

Baca Juga

Ia mengungkapkan, arus lalu lintas di Sukajadi terpantau sudah terurai. Namun muncul kepadatan baru di wilayah Pasteur, tepatnya dibawah flyover. Kemudian di jalan Otten dan Jalan Cemara. 

Untuk dijalur Pasteur, dibawah Flyover, contra flow yang sudah dilakukan akan diperpanjang hingga jalan didepan Biofarma. Langkah tersebut dilakukan untuk mengakomodir kendaraan dari arah Timur yang hendak menuju ke Barat.

"Minggu depan ditarik (contraflow) ke Biofarma untuk mengurai kemacetan, terus banyak yang mutar balik," katanya. Sementara itu, pihaknya evaluasi dijalan Otten muncul titik kemacetan sehingga pihaknya akan melakukan pelebaran tikungan di jalur tersebut termasuk di jalan Cemara.

"Di taman Otten mau dievaluasi, bukan taman yang dihilangkan tapi taman ditata. Radius tikungnya dievaluasi lagi. Kita survei dulu eksisting seperti apa,  kendaraan apa yang lewat disitu. Teknisnya (taman) dipapas memenuhi radius tikung. Satu lagi taman Cemara," katanya.

Dirinya menambahkan, titik kemacetan baru berada dijalur keluar kendaraan dari pusat perbelanjaan PVJ. Menurutnya, dititik tersebut banyak kendaraan ojek online dan keluar masuk kendaraan. Sehingga pihaknya meminta ketika muncul kepadatan aktivitas keluar masuk ditahan terlebih dahulu.

"Secara umum kawasan Sukajadi, Cihampelas, Cipaganti sudah 80 persen sudah efektif. cuma namanya lalu lintas kaya air nyari tempat kosong untuk dilewati. Titik baru menimbulkan kepadatan itu ke depan akan dievaluasi," katanya.

Sultoni menegaskan rekayasa lalu lintas dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada pengendara di Kota Bandung. Menurutnya, rekayasa lalu lintas merupakan usaha jangka pendek. Sebab jangka panjang yang harus dilakukan menyelesaikan permasalahan dengan menyediakan transportasi publik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement