REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengatakan posisi wakil gubernur DKI yang masih kosong hingga sekarang adalah hak partainya. Sohibul mengatakan kursi tersebut tidak diberikan kepada Partai Gerindra yang belum lama ini mengusulkan empat nama baru.
"Oh tidak (berikan kepada Gerindra). Itu (empat nama yang diusulkan) nanti ini kan baru keterima nih, ya kita akan bicarakan," ujar Sohibul di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta, Kamis (14/11).
Ia mengaku tak mempermasalahkan usulan yang diberikan oleh Gerindra. Namun, Sohibul menegaskan untuk mengisi kursi DKI-2 harus mendapatkan persetujuan dari PKS.
"PKS harus memberikan persetujuan. Jadi harus ada persetujuan PKS baru wagub itu bisa dicalonkan," ujar Sohibul.
Di sisi lain, ia mengapresiasi, langkah Gerindra yang mengusulkan empat nama calon wakil gubernur DKI Jakarta. Sebab, itu merupakan tanda bahwa partai pimpinan Prabowo Subianto itu memiliki perhatian untuk Jakarta.
"Ya sebagai sebuah ikhtiar untuk mencari alternatif, tidak ada masalah ya. Itu artinya Gerindra memiliki konsen bagaimana, untuk bagaimana wagub ini segera bisa diselesaikan," ujar Sohibul.
Partai Gerindra menyodorkan empat nama untuk menempati posisi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dari empat nama itu, tiga merupakan kader Gerindra, yakni Arnes Lukman, Ferry Juliantono dan Ahmad Riza Patria, dan seorang lainnya merupakan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Achmad menjelaskan, empat nama itu disodorkan karena DPRD DKI Jakarta tidak menindaklanjuti dua nama calon wagub yang diajukan PKS sebelumnya.
"Di perjalanannya, pengusulan tersebut sudah berjalan. Namun tidak ada tindak lebih lanjutnya dari DPRD dan kemudian pemilihan pengganti wagub jadi berlarut-larut," ujar Dasco.
Polemik kekosongan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih berlangsung hingga saat ini. Terakhir, DPD Gerindra menyodorkan nama baru calon wakil gubernur DKI Jakarta meski PKS sudah mengajukan dua nama ke DPRD.
PKS sudah mengajukan dua nama dan bahkan sudah diserahkan kepada DPRD DKI, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Namun, pembahasan dua nama ini di DPRD DKI mandek.