Jumat 15 Nov 2019 15:02 WIB

Mentan Ingin Torehkan Prestasi

Mentan tidak bisa menjadi pemimpin yang tidak menorehkan prestasi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku, dirinya tidak bisa menjadi pemimpin yang tidak menorehkan prestasi. Dia bahkan tidak masalah jika pernyataan tersebut dianggap sebagai kesombongan. Syahrul hanya menyatakan, dirinya ingin membawa kebiasaan tersebut setelah dipercaya menjadi menteri Pertanian pada Kabinet Indonesia Maju.

"Maaf saya gak biasa memimpin tanpa prestasi. Saya sudah janji tiga bulan ini saya selalu berbicara sombong sedikit," ujar Syahrul saat membuka acara Pekan Inovasi Mangga Nasional 2019 di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Balitbangtan, Grati, Pasuruan, Jumat (15/11).

Syahrul kemudian merinci prestasi-prestasi yang pernah ditorehkannya saat menjadi pemimpin. Syahrul mengaku pernah menjadi kepala desa di suatu desa di Sulawesi Selatan. Saat itu, kata dia, desa yang dipimpinnya menjadi yang terbaik di Sulawesi Selatan.

Syahrul juga mengaku pernah menjadi capai di salah satu Kecamatan di Sulawesi Selatan. Saat itu, dirinya bisa menjadi teladan bagi camat-camat lainnya di Indonesia. Bahkan, kata dia, cuma dirinya seorang camat yang diundang Presiden Soeharto ke Istana Presiden.

"Saya camat empat tahun, saya jadi camat teladan di Indonesia. Cuma satu orang camat mendampingi Pak Harto dulu di Istana Negara," ujar Syahrul.

Prestasi selanjutnya yang diklaim Syahrul adalah saat dia menjabat bupati Goa. Dimana, kata dia, dirinya mampu mengubah Undang-Undang Otonomi Daerah. Prestasi kembali dotorehkan saat dia menjabat gubernur Sulsel, dengan menjadi gubernur terbaik di Indonesia.

"Saya Gubernur Sulsel, jadi gubernur terbaik yang ada di Indonesia. Maka dari itu, bantu saya pak, para petani bantu saya," kata Syahrul.

Dia mengingatkan stakeholder pertanian untuk tidak ragu menanam apapun yang bisa ditanam, demi kemajuan Indonesi. Dia hanya mengingatkan agar seluruh stakeholder tidak melakukan kecurangan.

"Tapi jangan ada yang kotor tangannya, jangan ada yang kotor hatinya. Kalau memang dengan hati, agama, ibadah, sholat, doa, saya yakin Allah kasih kita jalan," ujar Syahrul.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement