Jumat 15 Nov 2019 15:51 WIB

PKK Jakbar Bantu Olah Popok Bekas Pakai

Popok bekas pakai akan diolah menjadi bahan bakar minyak mesin produksi.

Beragam popok bayi sekali pakai yang dijual di pasar swalayan.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Beragam popok bayi sekali pakai yang dijual di pasar swalayan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan ibu yang tergabung dalam Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jakarta Barat berkomitmen mengurangi sampah popok bekas pakai. Popok bekas pakai tersebut akan didaur ulang menjadi produk bermanfaat sehingga bernilai secara ekonomi.

"Mudah-mudahan dapat mengurangi sampah, sebab sehari terdapat total 10 ton sampah Jakarta Barat, salah satunya limbah popok bekas pakai," ujar Ketua Tim penggerak PKK Jakarta Barat Inad Luciawaty, Jumat (15/11).

Baca Juga

Pemerintah Kota Jakarta Barat dalam hal ini bekerja sama dengan pihak swasta PT KAO Indonesia dalam program pengumpulan popok bekas pakai, hingga hasil jadi dari daur ulang.

Popok bayi bekas pakai tersebut dihargai Rp 2.500 per kilogram. Penjualan popok bayi bekas itu akan dikoordinasi dengan 28 Posyandu di Jakarta Barat mulai 18 November mendatang sebagai proyek percontohan.

Vice President Marketing PT KAO Indonesia Susilowati mengatakan program pengolahan sampak popok bekas pakai di Jakarta Barat adalah pertama di Indonesia. "Jadi kami harap para ibu PKK bisa menyosialisasikan pengolahan popok bekas pakai kepada masyarakat agar tidak digabung dengan sampah rumah tangga," katanya.

Ia berharap, ibu-ibu PKK Jakarta Barat bisa mengumpulkan popok bekas ke depo yang telah disediakan di posyandu. Nantinya, setiap seminggu sekali akan ada tim yang mengambil sampah popok bekas yang terkumpul di depo-depo tersebut.

"Nanti kami akan membawa limbah popok bekas tersebut untuk diolah kembali menjadi bahan bakar minyak untuk mesin produksi dan fiber yang bisa menjadi batako atau pot bunga," kata Susilowati.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement