REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Cilacap dan Banyumas sepanjang Kamis (14/11), masih berpotensi terjadi. Prakirawan cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap, Resdi Krisnawan menyebutkan, cuaca buruk berupa hujan deras dengan angin kencang dan petir masih berpotensi terjadi selama beberapa waktu ke depan.
''Hingga Desember 2019 mendatang, kondisi cuaca masih dalam masa pancaroba. Untuk itu, kami minta warga dan instansi pemerintah terkait, tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana,'' jelasnya.
Menurutnya, kemungkinan terjadinya angin kencang, bisa diprediksi jika terlihat awan tebal berwarna kelabu gelap di langit. ''Bila kondisi ini terjadi, biasanya di wilayah yang dinaungi awan tebal tersebut akan terjadi hujan deras dengan diikuti angin kencang,'' katanya.
Sehari sebelumnya, sebagian wilayah Kabupaten Banyumas dan Cilacap, sempat dilanda angin kencang. Kepala Pelaksana BPBD Banyumas Ariono Poerwanto menyebutkan, angin kencang tersebut melanda 12 desa di 6 kecamatan. Akibat bencana tersebut, tujuh rumah warga mengalami kerusakan. ''Rumah-rumah warga yang rusak, seluruhnya sudah mendapat penanganan,'' katanya.
Selain itu, angin kencang juga telah menyebabkan sejumlah pohon perindang jalan dan baliho papan iklan yang ada di sejumlah ruas jalan tumbang. Hal ini menyebabkan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan utama wilayah Kabupaten Banyumas, mengalami kemacetan panjang.
Selain di Banyumas, pada saat yang sama angin kencang juga melanda sebagian wilayah Kabupaten Cilacap. Terutama di wilayah Cilacap bagian barat yang berbatasan dengan wilayah Jawa Barat.
Di wilayah Kecamatan Cipari, angin kencang telah menyebabkan sedikitnya 39 rumah warga mengalami kerusakan. Sebagian rusak cukup berat karena tertimpa pohon tumbang, dan sebagian rusak ringan karena bagian atap rumah yang beterbangan. ''Di wilayah ini, taksiran kerugian diperkirakan mencapai Rp 63 juta,'' jelas Kepala Pelaksana BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhi.
Selain di wilayah Kecamatan Cipari, angin kencang juga terjadi di wilayah Kecamatan Wanareja, Gandrungmangu, Kedungreja dan Sidareja. Di empat kecamatan tersebut, 104 rumah warga mengalami kerusakan berat dan ringan. Bahkan empat rumah diantaranya roboh rata dengan tanah.
''Hingga tadi siang, kami bersama instansi terkait dan warga setempat, masih melakukan kerja bakti membantu warga memperbaiki rumah warga yang mengalami musibah,'' jelasnya.