REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deretan lagu dalam album terbaru Glenn Fredly, Romansa ke Masa Depan, terinspirasi dari berbagai hal di sekitar sang musisi. Glenn menciptakan salah satu lagu setelah menumpang transportasi umum Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.
Lagu berjudul "Stasiun Bundaran HI" itu khusus dibuat Glenn untuk mengenang momen naik MRT bersama mantan pacar. Glenn menceritakan kisah di balik lagu pada konser perayaan rilisnya album di M Bloc Live House, Jakarta, Kamis (14/11) petang.
"Ceritanya saya janjian sama mantan, ketemuan di satu stasiun awal, di Senayan. Dari situ kita naik, ngelewatin tempat saya lahir dan tumbuh besar, yang sekarang banyak berubah. Begitu tiba di stasiun Bundaran HI, muncul ide lagu," kata Glenn.
Menurut dia, momen itu sangat berharga dan autentik sehingga perlu diabadikan dalam karya lagu. Ketika ditanya siapa mantannya, dengan senyum semringah Glenn menunjuk cincin di jari manisnya, mengisyaratkan 'sang mantan' kini sudah jadi istrinya.
Di sela konser dan perilisan album, Glenn juga menyisipkan pesan kepada penonton supaya tidak ragu naik kendaraan umum, salah satunya MRT. Penggagas M Bloc itu juga mengatakan bahwa ruang publik besutannya sangat memuliakan pejalan kaki dan pesepeda.
"Stasiun Bundaran HI" adalah satu dari 14 lagu yang termuat dalam album Romansa ke Masa Depan. Tembang istimewa lain adalah "Kemanusiaan" yang dipopulerkan kelompok musik Chaseiro pada 1970-an dan kini diaransemen ulang.
Pada lagu itu, Glenn berkolaborasi dengan Ivan Nestorman dan Basudara Choir, paduan suara gabungan perwakilan anak-anak muda komunitas Islam dan Kristen dari Kota Ambon. Sementara, pada tembang "Perempuanku", Glenn menggandeng rapper Yacko.
"Lagu ini didedikasikan untuk para perempuan hebat, karena perempuan adalah sosok penting yang mengubah hidup saya dan cara saya melihat diri saya. Respect to all women," ujar Glenn.