REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Perusahaan perdagangan daring raksasa asal Cina Alibaba Group meluncurkan penawaran ritel publik (PRO) di bursa efek Hong Kong, Jumat (15/11).
Peluncuran tersebut sebagai bagian dari penawaran global 500 juta lembar saham biasa baru dan pendaftaran saham biasa perusahaan di bursa efek Hong Kong dengan kode saham 9988.
Setiap tanda terima untuk saham dari perusahaan luar negeri yang tercatat dalam bursa Amerika Serikat atau dikenal dengan "American Depositary Share" (ADS) setara dengan delapan saham biasa yang terdaftar dan diperdagangkan di Bursa Efek New York (NYSE). Setelah terdaftar di Hong Kong, saham-saham tersebut sepenuhnya bisa dipertukarkan (fungible) senilai dengan ADS di NYSE.
"Alibaba Group digerakkan oleh misi kami untuk memudahkan cara berbisnis di mana pun dengan visi untuk menjadi perusahaan yang bekerja selama 102 tahun," kata CEO Alibaba Group Daniel Zhang dalam keterangan tertulis yang diterima di Beijing.
"Kami bertujuan melayani konsumen di seluruh dunia, 1 miliar di antaranya merupakan konsumen di Cina. Kami juga memfasilitasi lebih dari konsumsi senilai 10 triliun yuan di platform kami selama lima tahun ke depan dengan terus menjalankan tiga pilar strategis kami, yaitu globalisasi, konsumsi domestik, dan mahadata yang didukung komputasi awan," ujar penerus Jack Ma selaku pendiri Alibaba Group itu.
Ia menganggap Hong Kong sebagai salah satu pusat keuangan paling penting di dunia sehingga pihaknya sangat berterima kasih atas kesempatan untuk berpartisipasi dalam membangun masa depan kota itu. Pendaftaran di bursa Hong Kong, kata dia, akan menambah pengguna dan pemegang saham ekonomi digital untuk berinvestasi dan ikut menikmati hasil dari pertumbuhan ekonomi digital tersebut.
Selain mengembangkan basis investor Alibaba secara keseluruhan, penawaran saham tersebut akan menjangkau potensi permodalan baru di Asia dan menciptakan kesempatan sehari penuh bagi para investor global untuk memperdagangkan saham Alibaba. Penawaran tersebut terdiri atas 12.500.000 saham baru dalam penawaran umum retail publik dan 487.500.000 saham untuk penawaran global.
Jumlah total saham yang tersedia dalam penawaran publik ritel bisa disesuaikan hingga maksimal 50 juta saham baru yang merepresentasikan 10 persen dari total saham awal yang tersedia di penawaran.
Alibaba juga memberikan kesempatan kepada para underwriter internasional mengambil opsi over-allotment untuk membeli tambahan 75 juta saham baru.
Harga PRO di Hong Kong tidak akan lebih dari 188 dolar HK per saham. Namun harga penawaran untuk international tranche atau saham yang bisa dipecah ke dalam unit kecil untuk selanjutnya ditawarkan kembali kepada investor lain akan ditetapkan lebih tinggi daripada harga maksimal pada PRO. Alibaba akan menetapkan harga penawaran internasionalnya pada 20 November 2019, waktu Hong Kong dengan mempertimbangkan harga penutupan ADS di NYSE pada atau sebelum tanggal perdagangan terakhir dan permintaan investor selama proses pemasaran.
Saham akan diperdagangkan dalam lot yang masing-masing terdiri dari 100 saham. Alibaba berencana menggunakan dana yang terkumpul dari penawaran saham tersebut untuk mengimplementasi strateginya dalam menggerakkan pertumbuhan dan interaksi dengan pengguna dalam memberdayakan pebisnis untuk memfasilitasi transformasi digital dan terus berinovasi dan berinvestasi untuk jangka panjang.
Alibaba menyarankan para pendaftar PRO di Hong Kong untuk membaca prospektus dan mendaftar secara online melalui layanan White Form eIPO di www.eipo.com.hk, atau melalui layanan CCASS EIPO secara langsung atau melalui broker atau kustodian. Penawaran tersebut berlangsung mulai Jumat (15/11) pukul 09.00 waktu Hong Kong (08.00 WIB) dan akan ditutup pada Rabu (20/11) pukul 12.00.