Jumat 15 Nov 2019 21:54 WIB

Kampus Moestopo Waspadai Peredaran 'Kue Narkoba'

Satu gigitan kue narkoba bisa membuat fly selama satu jam.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Dwi Murdaningsih
Kompol Vivick Tjangkung (kiri) Menerima Plakat dari Dekan Fikom Moestopo, Dr. Prasetya Yoga (kanan) dalam kuliah umum Peran Media Dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba.
Foto: dok. Humas
Kompol Vivick Tjangkung (kiri) Menerima Plakat dari Dekan Fikom Moestopo, Dr. Prasetya Yoga (kanan) dalam kuliah umum Peran Media Dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kasat Reserse Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Vivick Tjangkung mewaspadai hadirnya narkoba jenis baru di kampus-kampus. Salah satunya narkoba berbentuk kue atau narkoba cookies.

“Bentuknya kue dengan warna kuning, bulat dan kecil. Adapun cara konsumsinya, hanya dengan satu gigitan saja efeknya akan bertahan (fly) selama satu  jam,” ungkap Vivick dalam kuliah umum Fikom Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama (UPDMB) 2019, Kamis (14/11) siang.

Baca Juga

Di hadapan ratusan Mahasiswa Fikom Moestopo di Wisma Kemenpora, Vivick mengatakan, satu narkoba berbentuk kue ini bisa digunakan sampai satu bulan. Bahkan, apabila mengkonsumsi lebih dari gigitan kecil, jika tidak kuat maka dampaknya pengguna.

“Pihak BNN sudah turun ketempat-tempat penjualan kue dan makanan diberbagai kampus, hanya mungkin kurang di publikasikan saja," ujar Vivick.

Vivick berpesan agar Mahasiswa melawan peredaran narkotika di kampus-kampus. Mahasiswa bisa mencegah dan melaporkannya dengan memanfaatkan teknologi berbasis online.

Vivick bersama tim Polresta Jakarta Selatan, Vivick membagi-bagikan stiker yang berisikan cara pelaporan via online. Menurutnya, bagi yang melapor semua identitasnya akan dijamin kerahasiaannya.

Upaya pencegahan narkoba juga bisa dilakukan dengan pendekatan lainnya. Menurut Deputy GM News & Current Affairs - Digital KompasTV, Alexander Wibisono, dalam upaya pencegahan, pewarta warga (Citizen Journalist) bisa memberikan pengaruh lebih kuat kepada publik, karena cerita mereka ditulis dengan perspektif lebih personal.

"Tidak sekedar informasi, tetapi kisah yang dihadapi sehari-hari hingga pengalaman pribadi yang luput dari pemberitaan media. Kisah yang sangat dekat dengan pengalaman audiens-nya," ujar jurnalis yang malang melintang dalam reportase investigasi ini.

Kampus Bebas Narkoba

Kuliah Umum Mahasiswa Fikom Moestopo ini diselenggarakan rutin setahun sekali dalam rangka menyambut Mahasiswa baru. Kali ini mengambil tema 'Peran Media Dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba.'

Dekan Fikom Moestopo Prasetya Yoga mengatakan narkoba harus dijauhkan dari kampus. “Kita harus yakinkan bahwa narkoba itu bukan main-main lagi. Dan kita sepakat ingin membuat Universitas kita jadi kampus yang bebas narkoba.”

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement