REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Miliarder Michael Bloomberg yang mengatakan berniat maju menjadi kandidat calon presiden dari Partai Demokrat meluncurkan kampanye anti Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump senilai 100 juta dolar AS. Kampanye ini berupa iklan di internet.
Bloomberg belum mengatakan apakah ia akan maju atau tidak. Tapi ia memenuhi syrat sebagai kandidat untuk tampil di surat suara konvensi Partai Demokrat di dua negara bagian. Jika maju mantan walikota New York itu akan menghadapi pertarungan berat.
Terutama kandidat-kandidat Partai Demokrat lainnya sudah berkampanye selama berbulan-bulan. Iklan online yang didanai Bloomberg belum berjalan tapi dijadwalkan akan mulai pada pekan ini di empat negara bagian yakni Arizna, Michigan, Pennsylvania dan Wisconsin.
Surat kabar The New York Times melaporkan pada Jumat (16/11) iklan-iklan itu akan mulai berjalan di periode pemilihan. Walaupun belum diketahui apakah Bloomberg memutuskan untuk maju atau tidak.
Empat negara bagian yang ditunjuk dinilai sebagai lokasi yang paling diperebutkan. Trump memenangkan empat negara bagian itu pada pemilihan presiden 2016. Tapi jejak pendapat menunjukkan pada pemilihan 2020 ia rentan di sana.
Bloomberg menggunakan juta dolar AS uangnya sendiri untuk membantu Partai Demokrat memenangkan pemilu jeda tahun 2018. Kandidat-kandidat Partai Demokrat fokus untuk memenangkan pemilihan di partai.
Pada bulan Maret lalu Bloomberg mengatakan ia tidak akan maju dalam pemilihan presiden. Tapi ia tampaknya sendikit tergerak saat Mantan Gubernur Massachusetts Deval Patrick maju pada bulan ini.
Partai Demokrat semakin khawatir mereka masih fokus untuk memilih calon presiden sementara Trump sudah berkampanye untuk pemilihan umum. Tim kampanye periode kedua Trump sudah mengeluarkan banyak uang untuk iklan online. Langkah Bloomberg meluncurkan iklan anti-Trump dapat menyeimbangi kampanye Trump di internet.