REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mendorong Kapolri Jenderal Idham Azis segera melakukan terobosan dan konsolidasi di tubuh Polri. Langkah tersebut harus dilakukan sesuai dengan aspek profesionalitas dan tugas utama memberikan pelayanan serta perlindungan kepada masyarakat.
"Ansor meminta Polri tetap mengedepankan aspek profesionalitas yang orientasinya pelayanan masyarakat," ujar Wakil Ketua Bidang Kajian Strategis PP GP Ansor Affan Rozi dalam siaran persnya, Jumat (15/11).
Menurut Affan, dalam rangka melakukan tugas-tugas tersebut hendaknya Kapolri segera menunjuk figur untuk mengisi posisi Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim). Karena, kursi Kabareskrim hingga saat ini kosong selepas Idham Azis terpilih menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian yang ditunjuk sebagai Mendagri.
Dia mengatakan, penunjukan segera Kabareskrim yang baru sangat penting mengingat fungsi vitalnya dalam penyelidikan, penyidikan, serta pengumpulan informasi berkaitan dengan kasus-kasus yang terjadi.
Kendati demikian, lanjutnya, pengisian struktur jabatan di Polri sepenuhnya menjadi wewenang Kapolri, tentu dengan mempertimbangkan azas profesionalitas, kapabilitas, dan kompetensi.
"Kabareskrim yang baru nantinya harus merupakan figur yang profesional. Dan yang terpenting, mampu menyelesaikan kasus Novel Baswedan sesuai arahan Presiden dan Kapolri," kata Affan.
Seperti diketahui, Idham Azis dilantik menjadi Kapolri sejak 1 November 2019 lalu. Sejak itu pula posisi Kabareskrim, jabatan yang ditinggalkan Jenderal Idham, kosong tak terisi. Saat dilantik Presiden Jokowi, Idham Azis berjanji akan segera menunjuk dan mengumumkan Kabareskrim baru. Namun, sampai saat ini posisi penting di jajaran kepolisian ini belum kunjung terisi.