REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Mantan presiden Bolivia Evo Morales mengaku mendapat tawaran pesawat oleh Amerika Serikat (AS) untuk angkat kaki dari Bolivia.
Awal pekan ini Morales mengundurkan diri dalam kondisi tertekan dan meninggalkan Bolivia pascaprotes dan kekerasan yang dipicu pemilu 20 Oktober. Pemilu tersebut diwarnai tuduhan kecurangan. Morales diberikan suaka oleh otoritas Meksiko.
"AS menghubungi menteri luar negeri (Bolivia) untuk menawarkan pesawat yang akan membawa kami ke tempat yang kami inginkan. Saya yakin itu pasti Guantanamo," kata Morales sambil tersenyum dalam wawancara dengan Reuters di Mexico City, Jumat (15/11).
Pascapengunduran diri Morales, banyak negara menganggap peralihan kekuasaan kepada presiden ad interim Jeanine Anez sebagai langkah yang tidak sah.
Morales bersikeras bahwa parlemen Bolivia harus terlebih dahulu menyetujui pengunduran dirinya. Jika tidak, katanya, ia akan kembali ke tanah air.