Sabtu 16 Nov 2019 21:48 WIB

Usai Kovac Dipecat, Presiden Bayern Muenchen Pilih Mundur

Ia mundur setelah berada di Muenchen sebagai pemain, manajer, presiden sejak 1970.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Presiden Bayern Muenchen, Uli Hoeness.
Foto: EPA/Mattias Balk
Presiden Bayern Muenchen, Uli Hoeness.

REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- Konflik internal di Bayern Muenchen berlanjut. Setelah pelatih Niko Kovac dipecat, kini giliran Presiden Muenchen, Uli Hoeness, yang mundur dari jabatannya.

Sementara, pelatih interim Hansi Flick akan terus menangani skuat the Bavarian paling tidak sampai Natal atau akhir Desember tahun ini. Flick sejauh ini telah membawa Muenchen memenangkan dua pertandingan sejak menggantikan Kovac di awal bulan.

Hoeness mundur setelah berada di Muenchen sebagai pemain, manajer, dan presiden sejak 1970. Posisi Hoeness akan digantikan oleh mantan CEO Adidas, Herbert Hainer.

''Itu masa yang sangat indah. Sudah cukup. Saya selesai, terima kasih,'' ujar Hoeness dalam pertemuan tahunan umum (AGM) Muenchen, dikutip dari Sky Sports, Sabtu (16/11).

Hoeness mengaku telah memenangkan hampir semua yang bisa dicapai klub. Baginya, Muenchen selalu menjadikan orang-orang yang ada di sekitarnya sebagai pusat kegiatan. ''Dan saya selalu ingin berusaha membuatnya seperti itu,'' tegas dia.

Sementara itu, bos Muenchen Karl-Heinz Rummenigge menegaskan Flick masih dipercaya oleh klub. Ia menilai, Flcik punya konsep latihan dan taktik yang impresif, serta mampu menangani pemain dengan sangat bagus. Selain itu, perilaku Flick yang menyenangkan di klub juga menjadi nilai tambah untuk membuat petinggi Muenchen mempertahannya paling tidak sampai jeda musim dingin.

''Kami tidak ingin selalu ditanya setiap Sabtu apakah Hansi akan menjadi pelatih dalam pertandingan selanjutnya. Saya tegaskan, sampai pemberitahuan selanjutnya, Hansi akan bertanggung jawab paling tidak sampai Natal, dan mungkin terus berlanjut,'' jelas Rummenigge.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement