Ahad 17 Nov 2019 10:20 WIB

Pelari Borobudur Marathon 2019 Disambut Kesenian Tradisional

Hampir setiap desa yang dilalui pelari marathon menampilkan kesenian tradisional.

Peserta Borobudur Marathon 2018.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Peserta Borobudur Marathon 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Masyarakat di sekitar kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menyambut para peserta Borobudur Marathon 2019 dengan berbagai kesenian tradisional, Ahad (17/11).

Mereka menampilkan sejumlah atraksi kesenian tradisional di pinggir jalan yang dilalui para pelari marathon. Selain di sepanjang jalur lari, penyambutan pada para pelari juga dilakukan di awal garis start di kawasan Taman Lumbini Candi Borobudur oleh Sanggar Kirana Kirani Borobudur.

Baca Juga

Ketua Sanggar Kirana Kirani Eko Sunyoto mengatakan, pada penyambutan para pelari tersebut menampilkan perpaduan tari soreng dengan topeng ireng dan tari kinara kinari. "Pada penyambutan para pelari kali ini kami menampilkan 28 penari," katanya.

Ia menambahkan, baru kali ini melakukan penyambutan di kawasan kompleks Taman Wisata Candi Borobudur. "Tahun-tahun sebelumnya kami melakukan penyambutan di luar kawasan candi berbaur dengan masyarakat," ujarnya.

Ia mengemukakan tidak melakukan persiapan khusus karena para penari sudah terbiasa pentas. Warga Dusun Ngroto, Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, menampilkan kesenian gejog lesung, yaitu para ibu memainkan musik dari lesung dan sebagian dari mereka menyanyi dan menari sesuai irama musik tradisional tersebut.

Kepala Dusun Ngroto, Sumedi mengatakan lesung merupakan alat penumbuk padi tradisional. "Dulu para ibu sebelum atau sesudah menumbuk padi mengisi waktu dengan memainkan musik lesung tersebut," sebutnya.

Ia mengatakan kegiatan menyambut para pelari Borobudur Marathon ini dilakukan masyarakat secara mandiri. Hampir setiap desa yang dilalui pelari menampilkan kesenian tradisional.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement